Mengungkap Misteri di Balik Kepribadian Ganda: Lebih dari Sekadar Perubahan Perilaku

Kamis 16-01-2025,12:30 WIB
Reporter : M. Asroful Anwar
Editor : Ahmad Kartubi

RMONLINE.ID – Gangguan Disosiatif Identitas (GDI) atau kepribadian ganda, telah lama menjadi topik yang menarik perhatian publik maupun para ahli psikologi. Kondisi mental kompleks ini, yang ditandai dengan adanya dua atau lebih identitas berbeda dalam satu individu, masih menyimpan banyak misteri.

Memahami Lebih Dalam: Apa Itu Kepribadian Ganda?

Bayangkan hidup dengan beberapa orang yang berbeda dalam satu tubuh. Setiap identitas memiliki karakteristik, ingatan, dan bahkan preferensi yang berbeda-beda. Inilah yang dialami oleh penderita GDI. Pergeseran identitas ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, sering kali membuat orang di sekitar mereka merasa kebingungan.

BACA JUGA:7 Daftar Negara dengan Tarif PPN Tertinggi di Dunia

BACA JUGA:4 Tanda Si Dia Hanya Cocok Dijadikan Teman Bukan Pasangan

5 Sikap yang Sering Muncul:

1. Perubahan Perilaku Drastis: Perubahan sikap, minat, dan gaya bicara yang sangat kontras dalam waktu singkat adalah ciri khas penderita GDI. Misalnya, seorang yang biasanya pendiam bisa tiba-tiba menjadi sangat ekstrovert dan suka bergaul.

2. Amnesia Disosiatif: Kehilangan ingatan tentang peristiwa penting atau bahkan identitas diri sendiri adalah hal yang umum terjadi pada penderita GDI. Setiap identitas memiliki ingatan yang terpisah dan tidak saling berhubungan.

3. Perubahan Fisiologis: Selain perubahan perilaku, penderita GDI juga sering mengalami perubahan fisik yang signifikan, seperti alergi yang tiba-tiba muncul atau perubahan dalam cara berjalan.

4. Fluktuasi Emosi yang Ekstrem: Emosi penderita GDI seperti roller coaster, bisa berubah dari sangat bahagia menjadi sangat sedih dalam sekejap. Hal ini seringkali membuat mereka kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal.

5. Perasaan Terasing dan Depersonalisasi: Penderita GDI sering merasa seperti sedang mengamati hidup mereka sendiri dari luar, atau seolah-olah mereka adalah orang lain yang sedang menyaksikan tubuh mereka.

Faktor Risiko dan Penyebab

Meskipun penyebab pasti GDI masih belum sepenuhnya dipahami, para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang mungkin berperan, antara lain:

* Trauma Masa Kecil: Pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak, seperti pelecehan fisik atau seksual, sering dikaitkan dengan perkembangan GDI.

* Genetik: Beberapa penelitian menunjukkan adanya komponen genetik dalam GDI, yang berarti faktor keturunan mungkin memainkan peran.

Kategori :