Sering Melihat Gigi Anak Hitam? Ternyata Ini Penyebab Gigi Hitam pada Anak-anak

Jumat 10-01-2025,18:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

BACA JUGA:Tanda Seseorang Cerdas Meski Tidak Disadari Kecerdasannya, Apa Kamu Termasuk?

BACA JUGA:Cara Menghilangkan Kulit Hitam di Area Bibir dan Dagu

Penggunaan Antibiotik

Penggunaan antibiotik tertentu, terutama tetracycline, selama masa pembentukan gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi yang permanen. Antibiotik ini dapat mempengaruhi proses mineralisasi gigi, mengakibatkan pewarnaan internal yang sulit dihilangkan. 

Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk mempertimbangkan efek samping ini ketika meresepkan antibiotik pada anak-anak, terutama selama masa pertumbuhan gigi.

Trauma pada Gigi

Trauma pada gigi, seperti benturan keras atau jatuh, dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Ketika gigi mengalami trauma, pembuluh darah di dalamnya dapat pecah dan mengalami perdarahan internal. 

Darah yang terperangkap dalam gigi akan mengalami dekomposisi dan menghasilkan pigmen gelap yang membuat gigi berubah warna menjadi abu-abu atau hitam. Dalam beberapa kasus, perubahan warna ini bisa muncul beberapa minggu atau bahkan bulan setelah kejadian trauma.

Faktor Genetika

Faktor genetik juga dapat berperan dalam pewarnaan gigi anak. Beberapa anak mungkin mewarisi struktur email gigi yang lebih tipis atau lebih rentan terhadap pewarnaan. 

Kondisi genetik seperti amelogenesis imperfecta dapat menyebabkan pembentukan email gigi yang tidak sempurna, membuat gigi lebih mudah berubah warna dan rusak.

Pencegahan dan perawatan gigi hitam pada anak memerlukan pendekatan komprehensif. Orang tua perlu membiasakan anak untuk menjaga kebersihan mulut sejak dini, termasuk menyikat gigi secara teratur dan benar, membatasi konsumsi makanan manis, serta melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. 

Jika perubahan warna gigi sudah terjadi, konsultasi dengan dokter gigi anak dapat membantu menentukan penyebab spesifik dan treatment yang sesuai. Yang terpenting adalah menyadari bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, terutama ketika menyangkut kesehatan gigi anak-anak.*

Kategori :