RMONLINE.ID - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang menuntut kecepatan dan kepraktisan, tak jarang kita tergoda untuk mencari jalan pintas dalam mengatasi masalah kesehatan. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter. Anggapan bahwa antibiotik adalah obat "dewa" yang mampu menyembuhkan segala penyakit masih melekat kuat di benak sebagian masyarakat. Padahal, di balik kemudahan memperoleh dan mengonsumsinya, tersimpan bahaya laten yang mengancam kesehatan, yaitu resistensi antibiotik.
BACA JUGA:Keunggulan TV Digital dan Rekomendasi Terbaik Dari Polytron
BACA JUGA:Honorer Yang Diangkat Menjadi PPPK Mendapat Tunjangan di Luar Gaji Pokok
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri, mikroorganisme penyebab berbagai penyakit infeksi, berkembang dan beradaptasi sedemikian rupa sehingga mampu melawan efek obat antibiotik. Akibatnya, antibiotik yang seharusnya membunuh bakteri justru menjadi tidak berdaya. Bakteri yang resisten ini akan terus bertahan dan berkembang biak, menyebabkan infeksi semakin parah dan sulit diobati. Fenomena resistensi antibiotik ini ibarat pedang bermata dua; di satu sisi, antibiotik merupakan penemuan medis yang revolusioner dalam melawan infeksi bakteri, namun di sisi lain, penggunaannya yang tidak bijak justru menciptakan musuh yang lebih tangguh.
Lalu, apa saja dampak yang ditimbulkan oleh resistensi antibiotik?
Berikut adalah lima hal yang perlu Anda waspadai:
1. Infeksi Membandel dan Sulit Tuntas
Bayangkan tubuh Anda sebagai benteng pertahanan yang kokoh, dan antibiotik adalah pasukan tempur yang siap melawan serangan bakteri jahat. Namun, ketika bakteri telah resisten, mereka ibarat musuh yang kebal senjata. Antibiotik yang seharusnya menjadi penumpas infeksi justru tak mampu menghancurkan bakteri tersebut. Akibatnya, infeksi akan bertahan lebih lama, sulit disembuhkan, dan bahkan dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
BACA JUGA:3 Minuman Ini Dilarang Setelah Memakan Durian, Kopi Termasuk
BACA JUGA:Didemo Emak-Emak, Usulan Pemecatan Kades Air Berau Segera Naik Meja Bupati
2. Rawan Terkena Komplikasi Serius
Resistensi antibiotik dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada berbagai penyakit. Infeksi ringan yang seharusnya mudah diatasi bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius dan sulit dikendalikan. Sebagai contoh, infeksi saluran kemih yang awalnya terkesan sepele dapat menyebabkan infeksi ginjal yang membahayakan jika bakteri penyebabnya telah resisten terhadap antibiotik.
3. Perawatan Medis yang Berkepanjangan dan Membengkaknya Biaya
Mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik membutuhkan perawatan medis yang lebih lama dan intensif. Pasien mungkin memerlukan rawat inap yang lebih lama, pemeriksaan laboratorium tambahan, dan obat-obatan yang lebih kuat dan mahal. Hal ini tentu saja akan memberatkan pasien, baik dari segi waktu, tenaga, maupun finansial.
4. Meningkatnya Angka Kematian Akibat Infeksi