Konsep ini bisa memunculkan rasa cemas, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa mengejar target dan standar hidup tertentu. Untuk banyak orang, menerima bahwa hidup tidak selalu harus berlari bisa memerlukan waktu yang lama dan proses adaptasi yang tidak mudah.
4. Keterbatasan Akses dan Dukungan
Tidak semua orang memiliki kemewahan untuk dapat menerapkan slow living dalam kehidupan mereka. Beberapa individu, terutama yang hidup di lingkungan dengan akses terbatas terhadap sumber daya atau yang menghadapi tantangan ekonomi.
Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak punya pilihan lain selain terus bergerak cepat untuk bertahan hidup. Dalam banyak kasus, tekanan finansial, tuntutan keluarga, dan kebutuhan sehari-hari menghalangi seseorang untuk menikmati kehidupan dengan lebih santai.*