RMONLINE.ID – Dalam era digital yang terus berkembang, kita sering kali terjebak dalam kebiasaan mengikuti setiap tren dan aktivitas yang sedang viral di media sosial. Rasa cemas karena takut ketinggalan atau tidak ikut serta dalam hal-hal yang sedang populer dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out).
Istilah ini sering mempengaruhi banyak orang, yang merasa tertekan untuk selalu terhubung dan tampil dalam setiap momen yang ada. Namun, kini ada sebuah tren baru yang menawarkan alternatif untuk melawan kecemasan tersebut: JOMO, atau Joy of Missing Out.
Apa Itu JOMO?
JOMO, yang dapat diterjemahkan sebagai "Kegembiraan Karena Melewatkan Sesuatu", adalah konsep yang bertolak belakang dengan FOMO. Alih-alih merasa cemas karena takut ketinggalan, JOMO mengajak kita untuk merasa bahagia dan puas dengan tidak mengikuti setiap tren atau acara yang ada.
BACA JUGA:Bukti Kekuasaan yang Maha Esa, Inilah Keindahan Alam Gunung Pelangi yang Menakjubkan
Konsep ini mengajarkan pentingnya waktu untuk diri sendiri, menikmati kesendirian, dan memilih kegiatan yang memberi ketenangan batin, seperti membaca, berolahraga, atau sekadar menikmati waktu bersama orang terdekat tanpa gangguan dunia luar.
Berbeda dengan FOMO yang sering menekan individu untuk selalu terlibat dalam hal-hal eksternal, JOMO lebih menekankan pada kehadiran diri dalam momen sekarang. Kita bisa merasa bebas dan tenang tanpa perlu mengikuti hiruk-pikuk kehidupan sosial yang serba cepat. JOMO menawarkan sebuah pilihan untuk lebih fokus pada kualitas hidup, alih-alih kuantitasnya, yang mana seringkali berpusat pada pencapaian yang terlihat di media sosial.
JOMO sebagai Tren Wisata Baru
Salah satu aspek menarik dari JOMO adalah penerapannya dalam dunia pariwisata. Beberapa waktu belakangan, semakin banyak wisatawan yang memilih untuk tidak lagi mengejar tujuan-tujuan wisata yang ramai atau terpopuler.
Sebaliknya, mereka mencari destinasi yang menawarkan ketenangan dan pengalaman yang lebih mendalam. Misalnya, di Bali, kawasan Ubud yang tenang dan dikelilingi oleh alam hijau menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin melarikan diri dari keramaian dan menikmati meditasi atau yoga.
BACA JUGA:3 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Kepercayaan Diri
BACA JUGA:8 Jenis Buah Penambah Berat Badan yang Tinggi Kalori
Fenomena ini disebut sebagai wisata JOMO, yang lebih fokus pada relaksasi dan pemulihan diri, dibandingkan dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat konsumtif atau menciptakan tekanan untuk terus tampil aktif di media sosial.
Banyak destinasi wisata kini menawarkan paket liburan yang dirancang untuk memfasilitasi pengalaman semacam ini, seperti penginapan di tempat yang jauh dari keramaian, program retret yang mengutamakan kesejahteraan mental, dan kesempatan untuk menikmati alam dalam bentuk yang lebih sederhana dan alami.