RMONLINE.ID - Kolaborasi antara Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars dalam lagu berjudul “APT” sukses mencuri perhatian dunia, namun tidak semua negara menyambut hangat karya ini. Lagu tersebut telah menimbulkan perdebatan di berbagai belahan dunia, terutama terkait dengan nilai-nilai budaya dan norma sosial. Apa yang membuat lagu ini dianggap kontroversial, dan negara mana saja yang memutuskan untuk membatasi pemutarannya? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Kontroversi di Balik Lirik ‘APT’
Melodi yang catchy dan lirik yang memikat mungkin telah membuat “APT” mendominasi tangga lagu global. Namun, di balik itu, lirik lagu ini menjadi sorotan tajam di beberapa negara konservatif. Di Malaysia, misalnya, sebuah pernyataan yang konon berasal dari Kementerian Kesehatan menjadi viral, menyatakan bahwa lagu tersebut dapat "merusak moralitas".Hal tersebut dikarenakan menggambarkan tempat yang disebut-sebut sebagai simbol godaan.
Meski kemudian Kementerian Kesehatan Malaysia menegaskan bahwa pernyataan itu tidak berasal dari mereka dan meminta publik berhati-hati terhadap informasi palsu, isu ini cukup membuat heboh masyarakat.
BACA JUGA:4 Alasan Kenapa Kamu Tidak Boleh Mengonsumsi Buah Stroberi Secara Berlebihan
BACA JUGA:3 Kesalahan Pengguna Skincare yang Sering Dilakukan, Banyak yang Nggak Sadar
Kekhawatiran utama muncul dari penggunaan metafora dalam lirik yang diduga mengandung makna yang bertentangan dengan nilai-nilai tradisional. Sejumlah pihak di Malaysia percaya bahwa konten semacam ini bisa berdampak buruk pada kaum muda, terutama karena media sosial mempercepat penyebaran tren yang sering kali tidak sesuai dengan budaya lokal.
Negara Lain yang Memperketat Aturan
Malaysia bukan satu-satunya negara yang terlibat dalam kontroversi ini. Beberapa wilayah di Timur Tengah juga dikenal sangat ketat terhadap konten yang menyiratkan atau secara eksplisit menyebut hal-hal yang dianggap melanggar norma agama. Meski belum ada laporan resmi tentang larangan langsung dari pemerintah, warganet di negara-negara ini menyuarakan keprihatinan mereka di platform media sosial.
Pihak berwenang dan tokoh masyarakat di beberapa negara ini berpendapat bahwa budaya pop Barat, yang sering menampilkan gaya hidup bebas, dapat merusak tatanan sosial dan mendorong perilaku yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, lagu-lagu seperti “APT” kadang menjadi target regulasi yang ketat, terutama jika dianggap dapat memengaruhi audiens yang lebih muda.
BACA JUGA:Memiliki Tubuh yang Kurus dan Susah Gemuk? Bisa Jadi Tipe Tubuhmu Ectomorph
BACA JUGA:Cegah Stres Berat! 5 Tanda Peringatan di Wajah yang Harus Anda Kenali Sejak Dini
Popularitas Tetap Melejit
Terlepas dari kontroversi yang mengelilingi “APT,” lagu ini terus mencetak prestasi di panggung internasional. Rosé BLACKPINK telah mencatat sejarah dengan menjadi artis wanita K-pop dengan peringkat tertinggi di Billboard Hot 100.
Kesuksesan ini menyoroti bagaimana sebuah karya seni dapat menjadi topik perbincangan hangat yang melibatkan berbagai sudut pandang budaya dan sosial.