RMONLINE.ID – Kurma, si manis legit yang identik dengan bulan Ramadhan, menyimpan sejarah panjang dan asal-usul menarik. Buah ini bukan sembarang buah, keberadaannya telah menemani peradaban manusia selama berabad-abad. Mari kita telusuri jejak sejarah kurma yang lebih dalam, dari asal mulanya di gurun pasir yang penuh misteri hingga menjadi hidangan istimewa di berbagai penjuru dunia dan warisan budaya yang mendunia.
Asal-usul kurma masih diselimuti misteri. Para ahli percaya bahwa kurma telah ada sejak zaman prasejarah, dengan bukti arkeologis yang menunjukkan budidayanya di Mesopotamia sekitar 6.000 SM. Bukti tertua ditemukan di Irak, dengan bukti arkeologis yang menunjukkan pemanfaatannya untuk membangun kuil dewa bulan di Ur sekitar 4.000 SM. Menariknya, nenek moyang liar pohon kurma belum pernah ditemukan, sehingga asal mulanya yang pasti masih menjadi teka-teki yang menantang para peneliti untuk mengungkapnya.
BACA JUGA:Pilkada 2020 Sapuan Unggul di 10 Kecamatan dan Huda di 5 Kecamatan, Sekarang Tidak Mungkin Lagi
BACA JUGA:5 Fakta Penting: My Baby Hair and Body Wash untuk Usia Berapa?
Meskipun asal mulanya tidak diketahui pasti, pohon kurma diyakini berasal dari wilayah sekitar Teluk Persia. Seiring waktu, kurma mulai ditanam di berbagai wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, dibawa oleh para pedagang dan penjelajah. Bukti perdagangan kurma kuno ditemukan di berbagai situs arkeologi, seperti di Mesir Kuno, yang menunjukkan bahwa kurma sudah menjadi komoditas penting dalam perdagangan internasional sejak zaman dahulu.
Bukti menunjukkan bahwa kurma telah dikonsumsi sebagai makanan sejak zaman kuno. Orang Mesir Kuno menggunakan kurma untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai sumber makanan, minuman, dan obat-obatan. Kurma juga menjadi bagian penting dalam ritual dan tradisi keagamaan di berbagai budaya. Di Mesopotamia, kurma digunakan dalam persembahan keagamaan dan perayaan. Dalam agama Islam, kurma memiliki nilai religius yang tinggi dan sering dinikmati saat berbuka puasa.
Pohon kurma bukan hanya penghasil buah yang lezat, tetapi juga simbol penting dalam banyak budaya. Pohon ini melambangkan kehidupan, kesuburan, dan kemakmuran. Kemampuannya untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras menjadikannya simbol kekuatan’ dan ketahanan. Dalam budaya Arab, pohon kurma dianggap sebagai pohon kehidupan dan dihormati sebagai sumber kehidupan di gurun pasir yang tandus.
Saat ini, kurma dibudidayakan di berbagai negara di seluruh dunia, dengan varietas yang beragam dan rasa yang khas. Kurma Medjool, Deglet Noor, dan Khajoor adalah beberapa varietas kurma yang populer di pasaran. Kurma tidak hanya dinikmati dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk, seperti sirup, pasta, dan kurma kering. Kurma kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan energi, memperkuat tulang, dan melancarkan pencernaan.
Kurma adalah buah dengan sejarah panjang dan kaya, yang telah menjadi bagian penting dari berbagai budaya selama berabad-abad. Dari asal mulanya di gurun pasir yang penuh misteri hingga popularitasnya di seluruh dunia, kurma terus memikat manusia dengan rasa manisnya yang khas, manfaat kesehatannya yang berlimpah, dan nilai simbolisnya yang mendalam. Kurma adalah warisan budaya yang tak ternilai dan terus dijaga kelestariannya hingga saat ini. Menikmati kurma bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyelami kekayaan sejarah dan budaya yang terukir dalam setiap gigitannya.*