4. "Kamu seharusnya memberikan ASI lebih lama."
Menyampaikan kritik tentang keputusan menyusui bisa membuat orang tua merasa bersalah. Pilihan tentang menyusui sangat pribadi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kesehatan ibu dan anak.
Menyediakan informasi tanpa menghakimi lebih membantu dibandingkan menekankan kesalahan.
5. "Di zaman sekarang, lebih baik anaknya terpapar teknologi."
Pernyataan ini bisa membuat orang tua merasa tertekan untuk mengikuti tren yang tidak mereka yakini.
Setiap orang tua memiliki visi dan nilai-nilai sendiri dalam pengasuhan. Memberikan informasi dengan cara yang empatik dan mendukung jauh lebih baik daripada memaksakan pandangan pribadi.
6. "Anakmu sangat rewel. Apa kamu sudah mencoba ini dan itu?"
Memberikan saran tanpa permintaan bisa terasa menghakimi. Orang tua yang baru mungkin sudah melakukan berbagai hal untuk menenangkan anak mereka.
Daripada memberikan saran, lebih baik untuk mendengarkan dan menunjukkan empati terhadap tantangan yang mereka hadapi.
7. "Jangan terlalu mengkhawatirkan anak, nanti jadi anak yang manja."
Meremehkan kekhawatiran orang tua hanya akan membuat mereka merasa tidak didengar.
Rasa khawatir adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari menjadi orang tua. Sebaiknya dukung mereka untuk mengatasi kekhawatiran tersebut dengan cara yang positif.
8. "Kamu tidak akan pernah tidur nyenyak lagi."
Kata-kata ini bisa sangat menghancurkan semangat. Menghadapi kenyataan bahwa mereka mungkin kurang tidur adalah tantangan tersendiri.
Menawarkan harapan positif dan berbagi pengalaman bahwa situasi ini akan membaik seiring waktu akan lebih menenangkan.
Menghindari kalimat-kalimat ini tidak hanya membantu menciptakan suasana yang lebih positif, tetapi juga membangun dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh orang tua baru.