BACA JUGA:Masih Bingung Healing Kemana? Inilah 5 Tempat Healing Gratis di Jakarta
BACA JUGA:Ini Dia Alasan Kenapa Penumpang Selalu Naik dari Sisi Kiri Pesawat
3. Kurangnya Penutupan (Closure)
Salah satu aspek paling sulit dalam move on dari crush adalah kurangnya penutupan.
Tidak ada momen perpisahan resmi, tidak ada kesempatan untuk mengungkapkan perasaan atau mendapatkan jawaban. Tanpa adanya penutupan ini, perasaan kita bisa terus menggantung tanpa resolusi.
Hubungan dengan mantan pacar, meskipun menyakitkan, biasanya memiliki titik akhir yang jelas.
Ada kesempatan untuk berbicara, mengungkapkan perasaan, dan bahkan mendiskusikan alasan berakhirnya hubungan. Proses ini, meskipun tidak selalu mulus, memberikan kejelasan yang membantu dalam proses move on.
4. Idealisasi vs Realitas
Crush sering kali menjadi wadah bagi kita untuk memproyeksikan impian dan harapan ideal tentang cinta.
Tanpa pengalaman nyata bersama mereka, mudah bagi kita untuk terus mempertahankan fantasi ini. Kita jatuh cinta pada potensi, bukan pada kenyataan.
Dengan mantan pacar, kita telah mengalami realitas hubungan. Kita tahu bahwa tidak ada yang sempurna, dan pengalaman ini membantu kita untuk lebih realistis dalam memandang hubungan dan cinta.
5. Ego dan Penolakan
Sering kali, kita tidak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan kepada crush kita.
Ini bisa menyebabkan rasa penolakan yang terpendam, bahkan sebelum kita benar-benar ditolak. Ego kita terluka oleh ketidakmampuan untuk mewujudkan perasaan ini menjadi kenyataan.
Dalam hubungan dengan mantan pacar, setidaknya ada periode di mana perasaan kita terbalas. Meskipun berakhir, ada pengalaman diterima dan dicintai yang bisa menjadi penghiburan dalam proses move on.
Move on dari crush memang bisa menjadi proses yang lebih menantang dibandingkan move on dari mantan pacar. Ini karena kita berhadapan dengan potensi yang belum terwujud, harapan yang belum terjawab, dan fantasi yang belum tersentuh realitas.