RMONLINE.ID - YOLO, singkatan dari "You Only Live Once" atau "Kamu Hanya Hidup Sekali", adalah ungkapan populer yang menjadi fenomena budaya global dalam beberapa tahun terakhir.
Frasa ini mengandung filosofi hidup yang menekankan pentingnya memanfaatkan setiap momen dan kesempatan yang ada, karena kita hanya memiliki satu kesempatan untuk menjalani hidup.
Meskipun konsep "hidup hanya sekali" sudah ada sejak lama, istilah YOLO mulai populer pada awal 2010-an.
BACA JUGA:Begini Cara Mencegah dan Mengatasi Fenomena Doom Spending di Kalangan Anak Muda Sekarang
BACA JUGA:Penyebab Gen Z Bakalan Miskin! Dampak dari Fenomena Doom Spending
Popularitasnya meningkat pesat setelah rapper Drake menggunakan frasa ini dalam lagunya yang berjudul "The Motto" pada tahun 2011.
Sejak saat itu, YOLO menjadi bagian dari budaya pop dan sering digunakan di media sosial.
Inti dari filosofi YOLO adalah mendorong orang untuk berani mengambil risiko, mencoba hal-hal baru, dan menjalani hidup sepenuhnya.
Pendukung YOLO percaya bahwa hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan penyesalan atau ketakutan akan kegagalan.
Mereka menganjurkan untuk merangkul pengalaman baru dan mengejar impian tanpa ragu.
YOLO memberikan dampak negatif terhadap kehidupan terutama finansial seseorang.
BACA JUGA:Rekomendasi Film Musikal Terbaik yang Tayang di Netflix
Berikut ini beberapa dampak negatif gaya hidup tren YOLO.
• Pengambilan risiko berlebihan: Beberapa orang mungkin menafsirkan YOLO sebagai pembenaran untuk mengambil risiko yang tidak perlu atau berbahaya.