Dianggap Menjadi Tren Buruk, Ternyata FOMO Juga Ada Sisi Positifnya, Apa Saja?

Sabtu 28-09-2024,14:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - FOMO (Fear of Missing Out), yang sering dianggap sebagai tren buruk karena memicu kecemasan dan tekanan sosial, ternyata memiliki beberapa sisi positif. 

Meskipun FOMO dikenal membuat seseorang merasa takut ketinggalan tren, ada manfaat tersembunyi di balik fenomena ini.

Menurut Abdus Salam, dosen sosiologi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), FOMO berperan dalam mendorong individu untuk lebih aktif dalam kehidupan sosial. 

BACA JUGA:Inilah Berbagai Manfaat Janten Jagung yang Tak Banyak Orang Tahu

BACA JUGA:Sederhana! Begini Cara Membuat Nasi Dagong, Makanan Nusantara yang Nikmat

Rasa takut ketinggalan tersebut memotivasi seseorang untuk terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat dan mengikuti perkembangan terkini. Dalam perspektif sosiologi, ini sejalan dengan teori pencapaian (achievement), yang mendorong individu untuk terus memperbaiki kualitas diri.

1. FOMO Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Di dunia bisnis dan media sosial, FOMO dapat menginspirasi banyak orang untuk terus berinovasi. 

Sebagai contoh, banyak orang menggunakan platform seperti TikTok untuk mengikuti tren terkini dan berkreasi secara bebas. 

FOMO bahkan bisa menjadi peluang ekonomi, di mana tren tertentu membuka jalan bagi individu untuk memanfaatkan platform tersebut dalam mempromosikan produk dan layanan mereka. 

Fenomena ini juga menciptakan iklim kompetitif yang sehat, di mana setiap orang didorong untuk menciptakan ide-ide baru yang dapat menarik perhatian banyak orang.

BACA JUGA:Kamu Tertarik Menjadi Campus Ambassador? Begini Tips dan Trik Menjadi Campus Ambassador

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Geguduh, Makanan Pagi Hari Khas Lampung

Abdus Salam juga menekankan bahwa FOMO membuat masyarakat lebih terbuka terhadap perkembangan budaya dan sosial yang terjadi. 

Dengan lebih banyak informasi yang diakses melalui media sosial, individu cenderung menjadi lebih open-minded dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. Ini menciptakan jaringan sosial yang lebih kuat, di mana partisipasi dalam kegiatan sosial semakin meningkat.

Kategori :