5 Tanda Psikologis Anda Berjuang dengan Luka Keluarga Kurang Mendukung dan Bengini Cara Melepaskannya

Senin 16-09-2024,09:30 WIB
Reporter : M. Asroful Anwar
Editor : Ahmad Kartubi

RMONLINE.ID – Tumbuh dalam keluarga yang kurang mendukung dapat meninggalkan bekas luka emosional yang mendalam.

Psikolog mengungkapkan bahwa pengalaman masa kecil ini dapat membentuk kepribadian dan perilaku seseorang hingga dewasa.

BACA JUGA:Membangun Rumah Sendiri Dikenakan Pajak 2,4 Persen Mulai 2025

BACA JUGA:Keberuntungan Mukomuko Dipimpin Wakil Bupati Perempuan, Banyak Aspirasi Kaum Ibu Terayomi, Ini Contohnya

Berikut adalah lima tanda psikologis yang mengindikasikan bahwa Anda mungkin tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kurang mendukung, serta bagaimana cara menghadapinya.

1. Keraguan Diri yang Mendalam

Individu yang tumbuh dalam keluarga yang kurang mendukung seringkali diliputi perasaan ragu terhadap diri sendiri. Mereka merasa tidak mampu, tidak berharga, dan tidak layak dicintai. Kritik dan kurangnya apresiasi dari keluarga dapat mengikis kepercayaan diri mereka sejak dini.

Untuk mengatasinya, penting untuk menyadari bahwa pikiran negatif tersebut tidak mencerminkan kenyataan. Terapi dan dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu membangun kembali kepercayaan diri.

BACA JUGA:Disegani dan Dihormati Pimpinan Negara Besar, Ini 9 Kesaktian Soekarno

BACA JUGA:Sudah 4 Kali Mencalon Bupati Mukomuko, Sapuan Lebih Santai Hadapi Pilkada

2. Kesulitan Membangun Hubungan yang Sehat

Pengalaman masa kecil yang kurang dukungan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan yang sehat. Mereka mungkin kesulitan mempercayai orang lain, takut ditolak, atau cenderung terlalu bergantung pada pasangan. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk belajar mengenali pola hubungan yang tidak sehat dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

3. Kecenderungan Menyenangkan Orang Lain

Individu yang tumbuh dalam keluarga yang kurang mendukung seringkali mengembangkan pola perilaku menyenangkan orang lain. Mereka berusaha keras untuk memenuhi harapan orang lain, bahkan jika itu merugikan diri sendiri. Ini adalah cara mereka untuk mendapatkan penerimaan dan kasih sayang yang tidak mereka dapatkan di rumah. Belajar untuk menetapkan batasan dan memprioritaskan kebutuhan diri sendiri adalah langkah penting untuk mengatasi kecenderungan ini.

BACA JUGA:Bupati Mukomuko Tinjau Korban Longsor di Desa Pondok Panjang, Arios: Terima Kasih Pak Bupati

Kategori :