Beberapa gejala umum meliputi:
1. Nyeri sendi, terutama saat atau setelah pergerakan
2. Kekakuan sendi, terutama setelah periode tidak aktif atau saat bangun tidur
3. Sensasi gatal atau kreketan saat menggerakkan sendi
4. Kehilangan fleksibilitas sendi
5. Pembengkakan di sekitar sendi yang terkena
6. Pembentukan tulang tambahan (osteofit) di sekitar sendi
Osteoarthritis adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor.
Berikut adalah beberapa penyebab utama:
1. Usia: Risiko osteoarthritis meningkat seiring bertambahnya usia. Perubahan yang terkait dengan penuaan, seperti penipisan kartilago dan berkurangnya produksi cairan sinovial, berkontribusi pada perkembangan OA.
2. Genetik: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan osteoarthritis. Gen-gen tertentu dapat mempengaruhi pembentukan kolagen, protein utama dalam kartilago.
3. Obesitas: Kelebihan berat badan menempatkan tekanan tambahan pada sendi-sendi yang menahan beban, terutama lutut dan pinggul. Selain itu, jaringan lemak menghasilkan protein yang dapat menyebabkan peradangan yang merusak di sekitar sendi.
4. Cedera sendi atau penggunaan berlebihan: Cedera sendi, seperti yang terjadi dalam olahraga atau kecelakaan, dapat menyebabkan kerusakan kartilago. Demikian pula, penggunaan berlebihan pada sendi tertentu selama bertahun-tahun (misalnya, dalam pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang) dapat meningkatkan risiko OA.
5. Penyakit metabolik: Beberapa kondisi, seperti diabetes dan hemokromatosis (kelebihan zat besi), dapat meningkatkan risiko osteoarthritis.
6. Kelainan bentuk tulang: Orang yang lahir dengan kelainan bentuk sendi atau kartilago yang cacat memiliki risiko lebih tinggi mengalami osteoarthritis.
7. Jenis kelamin: Wanita, terutama setelah menopause, memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoarthritis dibandingkan pria. Ini mungkin terkait dengan perubahan hormon.