Cara Membuat:
1. Campurkan ubi jalar yang sudah dihaluskan dengan tepung sagu, gula merah, kelapa parut, dan garam dalam sebuah wadah. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan baik.
2. Siapkan daun pisang yang sudah dibersihkan dan dilayukan di atas api (agar tidak mudah sobek).
3. Ambil sekitar 2-3 sendok makan adonan dan letakkan di atas daun pisang. Bentuk adonan menjadi lonjong.
4. Bungkus adonan dengan daun pisang, lipat kedua ujungnya, kemudian ikat dengan tali.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Kita Hanya Minum Kopi Setiap Hari?
5. Ulangi proses ini hingga adonan habis.
6. Siapkan panci kukus dan panaskan air hingga mendidih.
7. Kukus bungkusan Tiliaya selama kurang lebih 30-40 menit atau hingga matang. Pastikan air dalam panci kukus tidak habis.
8. Sementara Tiliaya dikukus, buat saus santannya. Campurkan santan, daun pandan, dan garam dalam panci kecil. Masak dengan api kecil sambil diaduk terus hingga mendidih. Matikan api dan sisihkan.
9. Setelah Tiliaya matang, angkat dan biarkan hingga cukup dingin untuk dipegang.
10. Sajikan Tiliaya hangat dengan siraman saus santan.
Tiliaya bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga mewakili kekayaan kuliner dan budaya Gorontalo. Hidangan ini sering disajikan pada acara-acara adat, perayaan, dan sebagai camilan sehari-hari.
Proses pembuatannya yang memerlukan kesabaran dan ketelitian mencerminkan nilai-nilai masyarakat Gorontalo yang menghargai proses dan kebersamaan dalam menyiapkan makanan.
Dengan membuat Tiliaya, Anda tidak hanya menikmati kelezatannya, tetapi juga turut melestarikan warisan kuliner Indonesia yang kaya dan beragam. Selamat mencoba dan menikmati kelezatan Tiliaya di rumah Anda!