BACA JUGA:Jangan Marahi Anak! 5 Dampak Buruk pada Perkembangan Otak yang Perlu Diketahui Orang Tua
Penyebab pasti HPD belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan perkembangan psikososial berperan dalam munculnya gangguan ini. Pengalaman masa kecil, seperti kurangnya perhatian yang konsisten atau pola asuh yang tidak tepat, dapat berkontribusi pada perkembangan HPD.
Diagnosis HPD dilakukan oleh profesional kesehatan mental melalui wawancara klinis dan evaluasi perilaku. Kriteria diagnostik yang digunakan biasanya mengacu pada DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi kelima). Penting untuk dicatat bahwa diagnosis hanya dapat dilakukan jika gejala-gejala tersebut menyebabkan gangguan signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam kehidupan individu.
Pengobatan untuk HPD umumnya berfokus pada psikoterapi. Pendekatan yang sering digunakan meliputi:
1. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): Membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.
2. Psikoterapi Psikodinamik: Mengeksplorasi konflik batin dan pengalaman masa lalu yang mungkin berkontribusi pada gejala.
3. Terapi Kelompok: Memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan menerima umpan balik dalam lingkungan yang terkontrol.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diresepkan untuk mengatasi gejala tertentu seperti depresi atau kecemasan yang sering menyertai HPD. Namun, tidak ada obat khusus untuk mengobati gangguan kepribadian itu sendiri.
Tantangan dalam pengobatan HPD termasuk kecenderungan pasien untuk mencari perhatian dari terapis dan kesulitan dalam membangun hubungan terapeutik yang mendalam.
Selain itu, individu dengan HPD mungkin kurang memiliki wawasan tentang perilaku mereka dan enggan mengakui bahwa mereka memiliki masalah.
Prognosis untuk individu dengan HPD bervariasi. Dengan terapi yang tepat dan motivasi untuk berubah, banyak orang dapat belajar mengelola gejala mereka dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal mereka. Namun, perubahan seringkali membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten.
Kesadaran dan pemahaman tentang Gangguan Kepribadian Histrionik penting bagi masyarakat umum dan profesional kesehatan.
Dengan pengenalan dini dan intervensi yang tepat, individu dengan HPD dapat dibantu untuk menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan, mengurangi ketergantungan mereka pada perhatian eksternal untuk validasi diri.*