Kisah Tragis Nyai Dasima Yang Dipelihara Petinggi Belanda

Sabtu 24-08-2024,10:00 WIB
Reporter : Amris
Editor : Amris

RMONLINE.ID - Pada masa penjajahan, nasib wanita Indonesia cukup miris, karena banyak diantaranya peliharaan tentara penjajah atau dijadikan gundik.

Hidup serumah sampai mempunyai anak dengan tentara penjajah, namun tidak terikat dengan status pernikahan.

Salah satu kisah yang paling fenomenal Nyai Dasima, dari buku Kisah-Kisah Edan Seputar Jakarta oleh Zaenuddin HM. 

Nyai Dasima adalah seorang wanita kelahiran Desa Kuripan, Bogor, Jawa Barat (Jabar) hidup antara tahun 1805-1830. Setelah dewasa, dia mencari peruntungan di Batavia.

Di kota, Dasima kemudian bekerja pada seorang Inggris kaya raya yang bernama Edward Williams. Lelaki ini adalah orang kepercayaan Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles.

BACA JUGA:Elak Risiko Kapal Karam, Nelayan Mukomuko Hentikan Aktivitas Melaut

BACA JUGA:Kisah Malahayati, Memimpin 2000 Pasukan Wanita Janda, Duel Maut Lawan Belanda Pembunuh Suami

"Karena tergoda oleh kecantikan Dasima, kemudian Williams memeliharanya sebagai gundik. Dasima dipeliharanya tanpa dikawini. 

Hingga akhirnya mereka punya seorang anak perempuan bernama Nancy," tulis Zaenuddin HM dalam bukunya, Kisah-Kisah Edan Seputar Djakarta Tempo Doeloe.

Dasima dan banyak wanita lain rela jadi gundik, mungkin karena pada masa itu kedudukan seorang gundik dianggap lebih terhormat daripada seorang pembantu rumah tangga. 

Dari hubungan ini, Dasima memiliki seorang putri bernama Nancy. Awalnya keluarga ini tinggal di Curug, Tangerang, lalu kemudian pindah ke daerah Pejambon, kawasan Gambir, Jakarta.

Suatu hari, Dasima bersama putrinya saban sorea berkeliling dengan delman ke Prapatan, Senen, Gang Kenanga, sampai ke Kampung Kwitang. Mereka sering berpapasan dengan Samiun, lelaki Betawi yang sudah beristri.

BACA JUGA:Keberanian Soekarno Mencintai dan Melamar Gadis-Gadis Belanda

BACA JUGA:Ternyata Kapten Militer Belanda yang Membunuh Rakyat Indonesia Berasal dari Turki

"Samiun naksir berat dengan kecantikan Dasima. Kebetulan, Mak Buyung, yang menjadi pembantu Dasima, adalah seorang janda di Kwitang. Nah, melalui Mak Buyung inilah Samiun meminta agar nyai itu (Dasima) dibujuk untuk meninggalkan rumah mewahnya, lalu kawin dengannya," tulis Zaenuddin.

Kategori :