Elak Risiko Kapal Karam, Nelayan Mukomuko Hentikan Aktivitas Melaut

Jumat 23-08-2024,17:49 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

MUKOMUKO, RMONLINE.ID – Nelayan dari Kecamatan Ipuh dan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sejak beberapa hari terakhir terpaksa menghentikan aktivitas melaut untuk mengelak risiko kapal karam.   

Di sebagian besar nelayan dari daerah ini memilih tidak melaut disebabkan kondisi cuaca kurang bersahabat, hujan disertai badai. 

Mereka pada umumnya menghentikan aktivitas untuk mengelak terjadinya bencana kapal karam dampak gelombang tinggi. 

Seperti disampaikan Supri (38), salah seorang nelayan dari Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh saat ditemui Jumat, 23 Agustus 2024. 

Supri mengungkapkan, di sebagian besar nelayan di zona tangkap Kecamatan Ipuh sudah 2 minggu terakhir tidak melaksanakan aktivitas melaut. 

BACA JUGA:Lahan Depan RSUD Mukomuko Disulap jadi RTH, Pagu Dana Rp990 Juta

BACA JUGA:Mobnas Pimpinan Dewan Belum Dikembalikan, Ini Penjelasan Sekwan

Dikatakan Supri, para nelayan dari daerah ini tidak melaut karena kondisi gelombang tinggi. 

‘’Bagaimana kami melaut, gelombang membubung tinggi. Ini sudah dua minggu lamanya kami tak melaut, takut karam,’’ kata Supri. 

Bagi nelayan yang bermental baja, tetap memberanikan diri melaut. Kata Supri, melaut ketika gelombang tinggi penuh risiko. 

‘’Bagi yang mental baja, ada juga yang berani melaut. Tapi dalam 2 minggu ini, palingan 4 kali melaut,’’ ujarnya. 

Supri menyampaikan, ia pergi melaut dengan menggunakan armada perahu mesin tempel 15 PK. 

BACA JUGA:Listrik Sempat Mati Sejenak Akibat Hujan Deras, BPBD Mukomuko: Belum Ada Laporan Banjir

BACA JUGA:Satu Unit Kapal Besar Terdampar di Pantai Batu Kumbang Mukomuko, Polisi: Tanpa ABK

Setiap kali berangkat melaut, kata Supri, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) rata-rata 60 liter per hari. 

Kategori :