Resink menunjukkan bahwa banyak daerah tetap berada di bawah kekuasaan lokal atau memiliki perjanjian dengan Belanda yang membiarkan mereka tetap merdeka. Penjajahan yang sebenarnya baru terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada awal abad ke-20.
Fakta Sejarah: Penjajahan yang Sebenarnya Lebih Singkat
Jika kita menghitung dari penaklukan Bali pada tahun 1908 hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, maka penjajahan penuh oleh Belanda hanya berlangsung selama 37 tahun. Ini jauh berbeda dari klaim penjajahan selama 350 tahun.
Bahkan jika kita memperhitungkan kehadiran VOC dan konflik-konflik kecil yang terjadi sebelum 1908, penjajahan ini tetap tidak mencapai 350 tahun.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa selama periode ini, Belanda tidak pernah benar-benar menguasai seluruh wilayah Nusantara secara efektif.
Banyak wilayah tetap di bawah kendali pejuang lokal, dan di beberapa daerah seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur, kerajaan-kerajaan lokal tetap memiliki perjanjian dengan Belanda sebagai negara merdeka (Minews ID).
Sejarah penjajahan di Indonesia ternyata lebih kompleks daripada yang selama ini dipercayai. Mitos penjajahan selama 350 tahun adalah hasil dari penyederhanaan sejarah yang mungkin digunakan oleh Belanda untuk menonjolkan kekuasaan mereka.
Dengan memahami sejarah secara lebih kritis, kita dapat menghargai perjuangan yang dilakukan oleh para leluhur kita untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan di berbagai wilayah Nusantara.
Pengetahuan ini juga penting untuk membentuk pandangan yang lebih seimbang dan realistis tentang masa lalu kita, yang pada gilirannya bisa memperkaya wawasan generasi muda dalam memahami sejarah bangsa Indonesia.*