Kebiasaan lain yang sering ditemukan adalah mengukur harga diri berdasarkan jumlah 'likes', komentar, atau pengikut yang dimiliki.
Orang yang banyak menghabiskan waktu di media sosial cenderung merasa bahagia atau sedih tergantung pada interaksi yang mereka dapatkan di platform tersebut.
Hal ini dapat menciptakan ketergantungan emosional yang tidak sehat dan mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang.
Sebuah studi yang diterbitkan di Computers in Human Behavior menemukan bahwa orang yang sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial lebih rentan terhadap perasaan rendah diri.
4. Multitasking dengan Media Sosial
Orang yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial seringkali melakukan multitasking dengan berbagai aplikasi atau platform. Misalnya, mereka mungkin menonton video di YouTube sambil mengobrol di WhatsApp, atau menggulir Instagram sambil bekerja.
Kebiasaan ini dapat mengurangi produktivitas karena perhatian terbagi dan fokus menjadi tidak optimal.
Penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa multitasking dapat menurunkan efisiensi kognitif dan membuat seseorang lebih lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas utama mereka.
5. Kecenderungan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Terakhir, kebiasaan yang dimiliki oleh orang yang terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial adalah kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain.
Media sosial sering kali menampilkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang, dan hal ini bisa membuat orang lain merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri.
Membandingkan diri dengan orang lain dapat menyebabkan perasaan iri, cemas, dan ketidakbahagiaan.
Penelitian dari University of Pennsylvania menemukan bahwa semakin sering seseorang menggunakan media sosial, semakin besar kemungkinan mereka untuk merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri.*