Cerita Megawati Menjadi Paskibraka HUT RI, Bendera Pusaka Dijahit Fatmawati

Jumat 16-08-2024,08:00 WIB
Reporter : Amris
Editor : Amris

RMONLINE.ID - Ditengah polemik, Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) diminta melepas jilbap menjelang upacara HUR RI ke 79 di Ibu Kota Negara (IKN), tahukan anda ternyata Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri pernah menjadi bagian dari Paskibraka pada tahun 1964.

Ketika itu, Megawati membawa bendera pusaka asli yang dijahit ibunya, Fatmawati. Bendera ini juga digunakan ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Sebagai pemimpin upacara masih Presiden Pertama Ir. Soekarno yang merupakan ayah Megawati. 

Pada upacara Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-19 tahun 1964 itu pula Sukarno menyampaikan pidato kenegaraan yang kesohor "Tahun Vivere Pericoloso." 

BACA JUGA:Polisi Tetapkan 1 Tersangka di OTT Pengusaha Muda ‘Bos 212’ Mukomuko

BACA JUGA:Aparat OTT ‘Bos 212' di Mukomuko

Kala itu Megawati masih duduk di bangku SMA Perguruan Tjikini. Megawati lolos seleksi Paskibraka Nasional yang saat itu dilatih oleh ajudan Sukarno Mayor Husein Mutahar.

Berbeda dengan penampilan Paskibraka putri saat ini yang diwajibkan berambut pendek, saat itu Megawati justru memiliki rambut panjang melebihi pinggangnya. Rambut Megawati dikuncir dan dikepang satu.

Berseragam lengkap Paskibraka, Megawati membawa baki kosong. Bersama dengan rekannya dia melangkah tegap menuju Presiden Sukarno. 

Sang saka Merah Putih yang ada di tangan Sukarno berpindah ke baki yang dibawa Megawati. Bendera yang dijahit tangan Fatmawati itu dikibarkan di Istana Merdeka.

BACA JUGA:Sunat Massal HUT ke 79 RI di Mukomuko, Layanan Gratis Plus Sarung dan Uang Jajan

BACA JUGA:Sah! Ini Jadwal Pendaftaran dan Tahapan Pelaksanaan Tes ASN 2024

Melansir dari berbagai sumber, pernah diceritakan Megawati Soekarnoputri, pengalamannya saat menjadi pembawa bendera pusaka pada upacara peringatan HUT ke-19 RI tahun 1964.

Saat itu, Megawati membawa bendera pusaka asli yang dijahit ibunya, Fatmawati. 

Menurut dia, warna merah dan putih diambil dari umbul-umbul pada zaman kerajaan Majapahit.

Kategori :