Paparan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat lahir.
Studi juga menunjukkan bahwa bayi yang terpapar vape selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan otak, masalah perilaku, dan kesulitan belajar di masa depan.
Menyebabkan Gangguan Kesehatan Paru-paru
Meskipun vape sering dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman, dampaknya terhadap kesehatan paru-paru tetap mengkhawatirkan.
Aerosol yang dihasilkan oleh vape mengandung berbagai zat kimia berbahaya, termasuk propilen glikol, gliserin, dan berbagai perasa yang dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Penggunaan vape jangka panjang dapat menyebabkan peradangan kronis pada paru-paru, meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, dan bahkan menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Menyebabkan Gangguan Kesehatan Jantung
Penggunaan vape juga berdampak negatif pada kesehatan kardiovaskular wanita. Nikotin dalam vape dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, menempatkan tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan masalah sirkulasi lainnya.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah, dan memperburuk fungsi jantung secara keseluruhan.
Wanita, terutama yang menggunakan kontrasepsi hormonal atau sudah memasuki masa menopause, mungkin menghadapi risiko tambahan terhadap kesehatan jantung mereka jika menggunakan vape.
Menyebabkan Resiko Terkena Kanker
Meskipun penelitian jangka panjang tentang hubungan antara penggunaan vape dan kanker masih terbatas, beberapa studi awal menunjukkan adanya potensi risiko.
Aerosol vape mengandung berbagai zat karsinogen, termasuk formaldehida dan acetaldehida, yang diketahui dapat merusak DNA dan berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker.
Wanita yang menggunakan vape mungkin menghadapi peningkatan risiko kanker paru-paru, kanker mulut, dan kanker tenggorokan. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penggunaan vape dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita yang memiliki predisposisi genetik atau faktor risiko lainnya.*