Mengenal Penyakit Hypomania, Gangguan Perubahan Mood dalam Waktu Singkat

Jumat 09-08-2024,08:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

10. Iritabilitas atau agitasi

BACA JUGA:Jangan Asal Daftar! 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Akan Daftar Kerja

BACA JUGA:Wajib Tahu dan Paham! Inilah Pengertian Kontrak Kerja, Jenis dan Manfaatnya

Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini harus berlangsung setidaknya selama empat hari berturut-turut dan berbeda secara jelas dari perilaku normal individu untuk dapat diklasifikasikan sebagai episode hypomanik.

Penyebab pasti hypomania masih belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli percaya bahwa kondisi ini melibatkan interaksi kompleks antara faktor biologis, genetik, dan lingkungan. Beberapa faktor yang diyakini berkontribusi terhadap terjadinya hypomania antara lain:

1. Faktor Genetik

   Penelitian menunjukkan bahwa gangguan bipolar, termasuk hypomania, memiliki komponen genetik yang kuat. Individu dengan riwayat keluarga yang mengalami gangguan mood memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hypomania.

2. Ketidakseimbangan Neurotransmitter

   Perubahan dalam level dan aktivitas neurotransmitter tertentu di otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, diyakini berperan dalam terjadinya episode hypomanik.

3. Perubahan Struktur dan Fungsi Otak

   Studi pencitraan otak telah menemukan perbedaan struktural dan fungsional pada otak individu dengan gangguan bipolar, yang mungkin berkontribusi pada terjadinya hypomania.

4. Stres

   Peristiwa hidup yang penuh tekanan atau perubahan besar dalam rutinitas dapat memicu episode hypomanik pada individu yang rentan.

5. Gangguan Ritme Sirkadian

   Perubahan dalam pola tidur dan siklus bangun-tidur dapat berkontribusi pada munculnya gejala hypomania.

6. Penggunaan Zat

Kategori :