Sementara itu, antioksidan dalam kismis, seperti polifenol, dapat membantu mengurangi peradangan dan oksidasi kolesterol LDL, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin kismis dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
Ini menjadikan kismis sebagai camilan yang baik untuk mendukung kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
3. Mencegah Anemia
Kismis mengandung zat besi, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi. Namun, kombinasi zat besi dengan vitamin C yang juga terdapat dalam kismis dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.
BACA JUGA:Bakal Calon Bupati Mukomuko Rismanaji Belum Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Kades
BACA JUGA:Suka Merasa Sedih Secara Tiba-tiba, Kenali Gangguan Kesehatan Hypophrenia
Konsumsi rutin kismis, terutama bagi vegetarian atau mereka yang memiliki risiko anemia defisiensi besi, dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Kismis mengandung kalsium dan boron, dua mineral yang penting untuk kesehatan tulang. Meskipun kandungan kalsiumnya tidak setinggi produk susu, kismis dapat menjadi sumber kalsium tambahan yang baik, terutama bagi mereka yang tidak mengonsumsi produk susu.
Boron, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, berperan penting dalam metabolisme kalsium dan magnesium.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa boron dapat membantu mencegah osteoporosis dan meningkatkan kekuatan tulang.
5. Menjaga dan Meningkatkan Kesehatan Otak
Antioksidan dalam kismis, terutama resveratrol, telah dikaitkan dengan berbagai manfaat untuk kesehatan otak.
Resveratrol dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Selain itu, kandungan gula alami dalam kismis dapat memberikan energi cepat untuk otak, membantu meningkatkan konsentrasi dan fungsi kognitif jangka pendek.