RMONLINE.ID - Pernahkah Anda merasa sangat terganggu oleh suara tertentu hingga memicu kemarahan atau kecemasan yang intens? Jika ya, Anda mungkin mengalami kondisi yang dikenal sebagai misophonia.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "miso" berarti benci dan "phonia" berarti suara, sehingga secara harfiah berarti "kebencian terhadap suara".
BACA JUGA:Sering Ketinggalan dari Rekan Kerja? Inilah Hal yang Menghambat Produktivitas Kerja
BACA JUGA:Unik! Inilah Berbagai Manfaat Jamur Kuping Bagi Kesehatan Tubuh
Misophonia adalah kondisi di mana seseorang memiliki reaksi emosional yang sangat kuat terhadap suara-suara tertentu.
Berbeda dengan sekadar merasa terganggu, penderita misophonia dapat mengalami respons yang ekstrem, mulai dari kemarahan, jijik, hingga kecemasan yang intens ketika mendengar pemicu suara tertentu.
Suara-suara yang umumnya menjadi pemicu misophonia meliputi:
• Suara mulut: mengunyah, menghisap, menelan
• Suara hidung: bernapas, mendengus, menghirup
• Suara jari: mengetuk, menggaruk
• Suara alat tulis: menulis, menggores kertas
• Suara elektronik: keyboard, mouse, notifikasi ponsel
Penting untuk dicatat bahwa misophonia bukan sekadar ketidaksukaan terhadap suara. Reaksi yang dialami penderita misophonia seringkali tidak proporsional dengan stimulus yang diterima.
Misalnya, suara mengunyah yang biasa bagi kebanyakan orang bisa memicu ledakan kemarahan atau kecemasan yang luar biasa bagi penderita misophonia.
Meskipun penelitian tentang misophonia masih terbatas, beberapa teori mengemukakan bahwa kondisi ini mungkin terkait dengan cara otak memproses informasi sensorik.