Aktivitas aerobik ini meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru secara bertahap dan konsisten.
Saat melakukan slow jogging, jantung Anda bekerja pada zona latihan yang optimal untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular.
Ini berarti jantung Anda menjadi lebih efisien dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Paru-paru juga menjadi lebih baik dalam menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Membantu Menurunkan Berat Badan
Jangan tertipu oleh kecepatannya yang lambat; slow jogging tetap efektif dalam membakar kalori dan membantu penurunan berat badan.
Meskipun jumlah kalori yang terbakar per menit mungkin lebih rendah dibandingkan jogging cepat, slow jogging memungkinkan Anda untuk berolahraga lebih lama dan lebih sering.
Slow jogging juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Setelah berolahraga, tubuh Anda akan terus membakar kalori pada tingkat yang lebih tinggi selama beberapa jam.
Ini disebut efek EPOC (Excess Post-exercise Oxygen Consumption) atau after-burn effect.
BACA JUGA:6 Perilaku Sederhana dalam Menghormati Pasangaan
BACA JUGA:3 Hal yang Ngga Boleh Kamu Lakukan Saat Berlibur ke Pantai
Selain itu, karena slow jogging lebih mudah dilakukan dan kurang melelahkan, Anda cenderung lebih konsisten dalam menjalankan rutinitas olahraga. Konsistensi ini kunci utama dalam penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan.
Mencegah Stres dan Menjaga Kesehatan Mental
Salah satu manfaat terbesar dari slow jogging adalah dampaknya terhadap kesehatan mental. Olahraga ini tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk pikiran dan jiwa.
Saat melakukan slow jogging, tubuh Anda melepaskan endorfin, hormon yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Ini membantu mengurangi stres, kecemasan, dan bahkan gejala depresi ringan.
Ritme yang lambat dan stabil dari slow jogging juga dapat berfungsi sebagai bentuk meditasi gerak, membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus.