RMONLINE.ID - Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang masih menjadi perhatian utama di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis yang dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan belajarnya di masa depan.
BACA JUGA:Ini Aneka Ragam Tanah Dari Sabang Sampai Merauke Serta Namanya
BACA JUGA:Benarkah Buah Kelapa Hasil Evolusi Alam jutaan Tahun?
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan tenaga kesehatan untuk mengenali ciri-ciri anak stunting sejak dini.
Berikut adalah tujuh ciri utama yang perlu diperhatikan:
Memiliki Postur Tubuh Pendek
Ciri yang paling mudah dikenali dari anak stunting adalah postur tubuh yang pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
Secara teknis, stunting didefinisikan sebagai tinggi badan yang berada di bawah minus dua standar deviasi dari rata-rata tinggi anak seusianya menurut standar pertumbuhan WHO.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua anak yang pendek mengalami stunting. Beberapa anak mungkin memiliki postur pendek karena faktor genetik.
Namun, jika seorang anak secara konsisten berada di bawah kurva pertumbuhan normal, ini bisa menjadi indikasi stunting.
Memiliki Berat Badan Rendah
Selain postur tubuh yang pendek, anak stunting juga sering memiliki berat badan yang kurang dari normal.
Ini terjadi karena kekurangan gizi yang berkelanjutan tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, tetapi juga perkembangan massa otot dan lemak tubuh.