Untuk memanaskannya, alat ini diletakkan di atas atau di dalam api. Ketika sudah panas, alat ini harus diambil dengan kain empuk yang kemudian digosokkan di atas kain.
Sebelum itu, secarik kain tipis harus lebih dulu diletakkan di atas kain yang akan disetrika. Ini untuk mencegah jelaga langsung mengenai kain.
Berlanjut pada sekira abad ke-15, bentuk seterika diperkenalkan lebih maju. Kotak besi panas ini dibuat dengan rongga di dalamnya untuk meletakkan elemen pemanas, seperti arang. Bagian atasnya dilengkapi pegangan.
Sementara bagian bawahnya dibuat dengan logam yang halus. Ini pun menghilangkan kebutuhan akan kain tambahan di antara kain dan besi.
Karena bagian bawah setrika tak akan membuat permukaan pakaian kotor. Alat ini digunakan selama beberapa ratus tahun di berbagai negara.
Setrika arang kini menjadi barang antik dan menarik bagi banyak kolektor. Bahkan, setrika arang modern diproduksi di Asia dan di sebagian besar Afrika.
Kini setrika sudah mengalami berbagai perubahan yang lebih canggih, seperti setrika yang sudah dilengkapi dengan wadah air, uap panas, dan inovasi lainnya.
Contohnya, mesin pelipat pakaian robotik. Ini merupakan mesin lipat cucian. Pengguna hanya perlu memasang pakaian ke bagian luar mesin. Selanjutnya ia akan melipatnya secara otomatis.
Mesin ini juga bisa menguapi, menghilangkan kerut, dan melembutkan, serta mengharumkan pakaian. Mesin semacam ini dipatenkan sebuah perusahaan di California, FoldiMate.*