Samurai juga dilatih untuk menggunakan baju zirah yang sangat efektif dalam melindungi tubuh mereka. Baju zirah mereka, yang disebut "yoroi," terbuat dari bahan yang kuat dan dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal tanpa mengorbankan mobilitas.
Jadi, meskipun tidak menggunakan perisai, mereka masih memiliki perlindungan yang cukup untuk bertahan dalam pertempuran.
Faktor lain yang nggak kalah penting adalah evolusi senjata di Jepang. Para samurai tidak hanya mengandalkan katana, tetapi juga menggunakan berbagai senjata lain seperti naginata (tombak panjang), yumi (busur), dan yari (tombak).
Senjata-senjata ini memerlukan penggunaan dua tangan untuk efektif, yang sekali lagi membuat penggunaan perisai tidak praktis.
Terakhir, kita nggak boleh melupakan aspek spiritual dan psikologis dari para samurai. Mereka dilatih untuk mengembangkan fokus dan konsentrasi yang luar biasa.
Dalam pandangan mereka, mengandalkan perisai bisa mengalihkan perhatian dari kemampuan bertarung yang sebenarnya.
Dengan tidak menggunakan perisai, mereka dipaksa untuk selalu waspada dan mengasah keterampilan bertarung mereka hingga sempurna.*