Misalnya, di Jerman disebut "Niederlande", di Prancis "Pays-Bas", dan di Spanyol "Países Bajos". Setiap negara memiliki sejarah dan alasan linguistik tersendiri untuk sebutan mereka terhadap negara ini.
Selain alasan linguistik dan sejarah, hubungan erat antara Indonesia dan Belanda juga turut memperkuat penggunaan nama "Belanda". Selama masa penjajahan, budaya, bahasa, dan banyak aspek kehidupan di Indonesia dipengaruhi oleh Belanda.
Hingga kini, warisan tersebut masih bisa kita lihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari arsitektur, kuliner, hingga bahasa. Kata-kata seperti "gratis", "polisi", dan "kantor" adalah contoh kata serapan dari bahasa Belanda yang kita gunakan sehari-hari.*
Jadi, meski sekarang kita menyebut negara mereka dengan nama "Belanda", hal ini tidak lepas dari sejarah panjang hubungan antara kedua negara. Sebutan "Belanda" adalah bukti betapa kuatnya pengaruh sejarah dan bahasa dalam kehidupan kita sehari-hari.
Meski kini kita sudah merdeka, jejak sejarah tersebut masih tetap ada dan menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa.*