RMONLINE.ID – Dalam perjalanan hidup manusia, setiap fase memiliki ciri khasnya tersendiri, termasuk aroma tubuh yang dihasilkan. Pada lansia, terdapat fenomena unik di mana mereka mengeluarkan bau yang berbeda dibandingkan dengan orang-orang di usia lainnya. Fenomena ini, yang sering kali dianggap sebagai bagian dari mitos atau asumsi semata, ternyata memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan aroma khas pada lansia adalah peningkatan produksi zat kimia bernama 2-nonenal. Zat ini tercipta akibat oksidasi asam lemak yang ada pada kulit. Dikenal dengan baunya yang tajam, 2-nonenal sering diibaratkan memiliki aroma seperti rumput kering atau minyak yang tengik. Selain itu, penurunan aktivitas kelenjar apokrin yang bertanggung jawab atas produksi keringat yang lebih tebal dan berbau, juga berkontribusi pada perubahan aroma tubuh ini.
BACA JUGA:Ayo Sekolah! Ini Jadwal Pendaftaran Siswa Baru SD dan SMP di Mukomuko
BACA JUGA:Jangan Terlewatkan! Ini Jadwal Pendaftaran Siswa Baru SMA dan SMK di Mukomuko
Kesehatan dan kebersihan juga memainkan peran penting dalam hal ini. Gangguan metabolisme, penyakit kronis, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi bau tubuh. Kebersihan yang kurang terjaga, yang mungkin disebabkan oleh keterbatasan fisik dalam merawat diri sendiri, juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan bau khas pada lansia.
Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengurangi atau mengatasi aroma khas ini. Langkah-langkah seperti menjaga kebersihan tubuh yang baik, menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai, dan memperhatikan asupan makanan, dapat membantu mengurangi bau tubuh yang tidak diinginkan. Selain itu, memastikan bahwa kondisi kesehatan lansia terjaga dengan baik juga akan berdampak positif terhadap aroma tubuh mereka.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang menyebabkan bau khas pada lansia dan bagaimana cara mengatasinya, kita dapat membantu mereka untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menjalani hari-hari mereka.*