Bukan Sembarang! Ini Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Menyilangkan Tangan Saat Mengobrol, Ada Artinya

Selasa 11-06-2024,06:30 WIB
Reporter : Reza Alfis Syahfar
Editor : Ferly Saputra

RMONLINE.ID - Saat berbicara dengan orang lain, kita mungkin tidak terlalu memperhatikan posisi tangan kita. Namun, siapa sangka bahwa cara kita menyilangkan tangan bisa memiliki arti tersendiri dalam komunikasi non-verbal? 

Menyilangkan tangan saat berbicara dengan orang lain sering kali dianggap sebagai tanda sikap defensif atau menutup diri. 

Saat seseorang menyilangkan tangan di depan dada, hal ini dapat memberikan kesan bahwa mereka tidak terbuka untuk menerima informasi atau ide yang disampaikan oleh lawan bicara. 

BACA JUGA:Kemenag Usulkan Bantuan Seragam Sekolah Siswa Madrasah ke Pemkab Mukomuko

BACA JUGA:Tekan Inflasi, TPID Mukomuko Gandeng Bank Indonesia Buka Layanan Pasar Murah

Ini bisa membuat lawan bicara merasa bahwa mereka tidak dipercaya atau dihormati, dan dapat menghambat komunikasi yang efektif.

Selain itu, menyilangkan tangan juga dapat memberikan kesan bahwa seseorang merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dalam situasi tertentu. 

Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa orang tersebut merasa cemas, tidak aman, atau tidak senang dengan topik pembicaraan. 

Akibatnya, lawan bicara mungkin merasa bahwa mereka tidak dihargai atau tidak diinginkan dalam percakapan.

Menyilangkan tangan juga dapat mengirimkan sinyal ke lawan bicara bahwa seseorang sedang dalam posisi bertahan atau berhadapan dengan konflik. 

Dengan menempatkan tangan di depan dada, seseorang secara tidak langsung menciptakan rintangan fisik yang dapat menunjukkan ketegangan atau ketidaksetujuan. 

Hal ini dapat memperburuk situasi jika lawan bicara merasa tersinggung atau menyerang sebagai akibat dari sikap defensif tersebut.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan saat berbicara dengan orang lain? Sebaiknya, biarkan tangan kamu berada dalam posisi yang terbuka dan santai. 

Hindari menyilangkan tangan di depan dada, dan biarkan tangan terbuka ke arah lawan bicara. 

Hal ini memberikan kesan bahwa kamu terbuka untuk menerima informasi dan ide-ide baru, serta menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan kolaboratif dalam percakapan.

Kategori :