Kedua, latih kesadaran diri dan emosi. Orang tua perlu mengenali dan memahami emosi mereka sendiri sebelum bisa merespons dengan baik. Saat merasa marah atau frustrasi, cobalah untuk berhenti sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan tenangkan diri sebelum merespons anak.
Ketiga, terima situasi apa adanya tanpa menghakimi. Mindful Parenting mengajarkan untuk menerima keadaan tanpa penilaian negatif. Jika anak berbuat salah atau berperilaku tidak sesuai harapan, terimalah situasi tersebut sebagai bagian dari proses tumbuh kembang anak.
Selanjutnya, cobalah untuk merespons dengan penuh empati dan kesabaran. Dengarkan apa yang anak katakan tanpa menyela atau memberikan komentar negatif. Tunjukkan bahwa kamu memahami perasaannya dan berikan dukungan yang dibutuhkan.
Misalnya, jika anak menangis karena mainannya rusak, cobalah untuk mendengarkan dan merespons dengan kalimat seperti, "Aku tahu kamu sedih karena mainanmu rusak. Yuk, kita cari cara untuk memperbaikinya atau bermain dengan mainan lain."
Terakhir, berlatihlah secara konsisten. Mindful Parenting bukan sesuatu yang bisa dikuasai dalam semalam. Dibutuhkan latihan dan komitmen yang konsisten untuk benar-benar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berlatih secara rutin, kamu akan semakin mahir dalam mengelola emosi dan merespons anak dengan cara yang lebih baik.
Mindful Parenting adalah teknik pengasuhan yang dapat membawa banyak manfaat bagi orang tua dan anak. Dengan melatih kesadaran penuh dan kontrol diri, orang tua bisa menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan penuh empati dengan anak.*