Kemarahan adalah emosi yang wajar, tetapi jika seseorang berulang kali tidak mampu mengendalikan emosinya, itu bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam.
BACA JUGA:Benarkah, Minum Teh Setelah Makan Bakso Berbahaya?
BACA JUGA:Balon Bupati Mukomuko Mulai Merapat ke DPP Partai Politik, Uji Kelayakan Mencalon
Kemungkinan besar, mereka mengalami ketidakadilan atau peristiwa yang membuat frustasi di masa kecil, tetapi tidak bisa mengungkapkannya.
• Kesulitan untuk move on dari peristiwa masa lalu
Sulit melupakan hal-hal di masa lalu juga menjadi tanda seseorang mengalami masalan inner child yang terluka.
• Ketakutan untuk mengungkapkan pendapat pribadi
Ketakutan mengungkapkan opini seringkali terkait rasa rendah diri dan pengalaman masa kecil yang menekan.
Pola asuh otoriter membuat anak tumbuh tanpa kebebasan berpendapat sehingga mereka dewasa penuh ketakutan. Dibesarkan tanpa ruang berekspresi membuat seseorang ragu mengutarakan pemikiran pribadinya.
Kurangnya kesempatan berdiskusi di masa kecil menjadi akar ketakutan mengemukakan pendapat di kemudian hari. Kebiasaan mengikuti perintah tanpa protes sejak kecil memunculkan keengganan menyuarakan opini saat dewasa.
Pengalaman ditolak pendapatnya di masa kecil membuat seseorang takut dihakimi opininya saat dewasa. Pada akhirnya, perasaan tak dihargai sejak kecil membuat seseorang sulit percaya bahwa pendapatnya penting bagi orang lain.
Memulihkan inner child yang terluka memang membutuhkan upaya dan waktu, tetapi langkah pertama yang penting adalah mengenali tanda-tandanya dalam diri Anda sendiri.
Setelah mengenali tanda-tanda tersebut, Anda bisa mencari bantuan profesional seperti terapi atau konseling untuk membantu proses pemulihan.
Selain itu, ada beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk membantu proses pemulihan, antara lain:
1. Mempraktikkan self-love dan self-compassion Cintai dan kasihi diri Anda sendiri dengan menerima kekurangan dan kelebihan yang Anda miliki.
2. Memberi waktu untuk mendengarkan kebutuhan emosional diri sendiri Luangkan waktu untuk mendengarkan suara hati dan kebutuhan emosional Anda.