RMONLINE.ID - Kisah Timnas Indonesia dalam meraih tiket ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia adalah sebuah epik sepak bola yang penuh dengan drama dan kegigihan.
Di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, tim ini telah mengalami transformasi yang luar biasa, dari sekadar peserta menjadi kontender yang dihormati di panggung internasional.
Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Ada saat-saat ketika mereka harus menghadapi kritik dan keraguan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Namun, dengan semangat yang tak pernah padam, mereka terus berjuang, membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bersaing dengan yang terbaik.
BACA JUGA:Replanting Kebun Sawit 2024 Hanya Untuk 4 Kelompok dari 4 Kecamatan Ini
BACA JUGA:Dana Hibah Pilkada 2024 Rp 33 Miliar Sudah Disalur ke KPU dan Bawaslu dari 2023, Sebesar Ini
Kunci dari kesuksesan ini terletak pada filosofi pelatihan Shin Tae-yong yang mengutamakan disiplin, kerja keras, dan kekompakan tim.
Ia tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses pembangunan karakter pemain dan pengembangan teknik yang solid.
Ini terlihat dari cara tim bermain di lapangan, dengan strategi yang matang dan eksekusi yang hampir sempurna.
Pemain-pemain muda seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Bagus Kahfi, yang telah mengasah kemampuan mereka di luar negeri, kini menjadi tulang punggung tim.
Mereka, bersama dengan pemain senior yang berpengalaman, menciptakan sinergi yang membuat Indonesia tidak hanya diperhitungkan di Asia Tenggara, tetapi juga di Asia secara keseluruhan.
Dukungan penuh dari para penggemar sepak bola Indonesia juga memainkan peran penting. Stadion yang selalu penuh, nyanyian dan teriakan yang menggema, serta doa dari jutaan pendukung di seluruh negeri, menjadi sumber kekuatan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Minta Bantuan Kementerian Perdagangan Bangun Pasar Rakyat
BACA JUGA:Menjadi Penyebab Diabetes, Inilah Tanda-Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Disadari
Kini, dengan lolosnya Indonesia ke babak ketiga, harapan dan mimpi baru telah lahir. Mimpi untuk melihat Sang Garuda terbang tinggi di Piala Dunia, berkompetisi dan mungkin suatu hari nanti, mengangkat trofi yang paling didambakan di dunia sepak bola.