RADARMUKOMUKO.COM – Disaat sedang mengobrol atau beradu argumen kita seringkali menggunakan kalimat atau kata-kata yang menyinggung.
Nah, inilah yang disebut dengan conversation killers atau convokillers.
Conversation killers atau dalam bahasa Indonesia berarti pembunuh percakapan terjadi ketika ada pohak yang tak ingin dirugikan atau kalah atau memaksakan kehendaknya pada lawan bicara.
Conversation killers ini tentunya sangat tidak baik bagi hubungan apapun itu karena dapat menciptakan komunikasi yang tidak sehat.
Istilah convokiller sendiri dapat digunakan dalam konteks yang berbeda.
BACA JUGA:Sapuan Bakal Berpasangan Dengan Wahyu Nugroho, Wismen Dengan Sardiman dan Huda - Hendri Gunawan
BACA JUGA:Komisi III DPRD Mukomuko Studi Banding Bidang Pendidikan di Lubuk Linggau
Konteks pertama adalah pendekatan dengan seseorang yang menjadi awal kata convokiller umum digunakan.
Saat melakukan pendekatan, umumnya akan dilakukan penggalian kesamaan minat dan kesukaan melalui obrolan berbagai macam topik.
Jika respon yang diberikan hanya berupa jawaban singkat dan pendek, hal inilah yang dinamakan convokiller.
Convokiller menyebabkan percakapan menjadi tidak lancar dan hanya bersifat searah.
Hal ini tentu akan menyebabkan kesulitan oleh pihak yang melakukan pendekatan. Sebab topik pembicaraan yang dilemparkan tidak berakhir menjadi diskusi yang panjang.
Meskipun banyak alasan yang dapat menyebabkan suatu percakapan terkesan ingin diakhiri, namun umumnya convokiller menandakan tidak ada ketertarikan yang sama.
Convokiller digunakan semata-mata hanya untuk menghargai lawan bicara secara santun. Untuk itu, pilihan ada di tangan pihak yang melakukan pendekatan.
Apakah komunikasi masih akan terus dicoba dengan risiko jawaban yang sama, atau selekasnya mengakhiri proses pendekatan berdasarkan sinyal yang diberikan.