Menjadi Tradisi Lebaran di Indonesia, Inilah Sejarah Lebaran Ketupat di Indonesia

Senin 15-04-2024,07:30 WIB
Reporter : Ahmad Famuji
Editor : Ferly Saputra

RADARMUKOMUKO.COM – Hari raya idul fitri merupakan salah satu perayaan yang besar bagi orang Indonesia sebagai negara dengan mayoritas umat yang beragama islam.

Pada hari raya idul fitri masyarakat Indonesia akan melakukan berbagai aktivitas seperti halal-bihalal, open house, berbagai THR dan masih banyak lagi.

Pada hari raya idul fitri di Indonesia sangat identik dengan olahan makanan opor dan juga ketupat.

Ketupat merupakan makanan khas lebaran yang terbuat dari bahan dasar beras yang kemudian di kukus dengan anyaman daun kelapa.

Ketupat sendiri telah menjadi tradisi dan budaya bagi masyarakat Indonesia khsusunya suku Jawa.

BACA JUGA:Beredar Video, Warga Asal Kabupaten Mukomuko Dikeroyok Massa Di Tapan Pesisir Selatan

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Ampera Palembang, Sempat Diberi Nama Jembatan Bung Karno

Tradisi atau budaya ketupat di sebut juga sebagai lebaran ketupat yang biasanya di rayakan pada 7 hari setelah hari raya idul fitri.

Seakan tidak afdhol jika tidak ada lebaran ketupat di hari raya idul fitri. Lebaran ketupat sendiri merupakan tradisi yang sudah ada sejak abad ke-15.

Tradisi ini di kenalkan oleh Sunan Kalijaga yang pada saat itu di rayakan oleh masyarakat Jawa.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman dan waktu perayaan lebaran ketupat saat ini telah menyebar ke seluruh penjuru wilayah di Indonesia.

Pada awalnya ketupat dijadikan sebagai wadah untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat.

Perayaan ini dilakukan setelah pemikiran panjang oleh Sunan Kalijaga untuk memperkenalkan islam kepada masyarakat dengan budaya dan pemahaman lokal sehingga tercipta perayaan lebaran ketupat.

Nama ketupat sendiri bukan sekedar nama melainkan mengandung makna yang dalam. 

BACA JUGA:Dikenal Sebagai Perantau Ulung, Ini Alasan Laki-laki Minangkabau Tinggalkan Kampung

Kategori :