BACA JUGA:Warisan Kerajaan Samudera Pasai Masih Abadi, Berdiri Abad 13 Masih Megah Hingga Kini
BACA JUGA:THR Seluruh ASN Dipastikan Cair, Perangat Desa Masih Banyak yang Galau
Aziz bekerja 12 jam sehari. Dia mulai dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan Rabat untuk mencari penjual buku.
Banyak diantaranya berada dalam situasi serupa dengan apa yang dia alami di awal kariernya, dan menemukan buku baru untuk ditambahkan ke koleksinya.
Ketika ditanya berapa banyak buku yang telah dia kumpulkan sejauh ini, jawaban sederhananya adalah, "Tidak cukup."
Aziz biasanya bertengger di kusen pintunya untuk mulai membaca. Hanya berhenti saat makan, salat, merokok, dan membantu pelanggan.
Rata-rata Aziz menghasilkan satu atau dua penjualan dalam sehari.
Selama 55 tahun Aziz melakukan ritual harian ini, tingkat buta huruf di Maroko telah menurun dari 87% pada tahun 1960 menjadi 32% pada tahun 2014, menurut Komisi Tinggi Perencanaan ( HCP), badan statistik yang dikelola negara. Namun, sekitar tiga dari sepuluh orang Maroko masih belum bisa menikmati buku-bukunya.
Hal yang paling diinginkan oleh Aziz bagikan adalah Al-Qur'an merahnya, yang dia pelajari sebelum setiap azan. Membaca kata-kata suci dari halaman kuning Al-Quran miliknya telah memperkuat iman Aziz.
Dengan membuka tokonya dan memberikan kesempatan kesempatan kepada masyarakat untuk membaca, Aziz berharap dapat memperkuat iman mereka.
"Saya akan berada disini sampai semua orang bisa membaca. Saya telah membaca lebih dari 4000 buku, jadi saya telah menjalani lebih dari 4000 kehidupan. Setiap orang harus memiliki kesempatan itu," kata Aziz.
Terdapat dua hal yang membuat pria berusia lebih dari 70 tahun itu marah, yaitu buku-buku yang halamannya hilang dan anak-anak yang bekerja daripada belajar.
Lima kali sehari Aziz menutup Al-Qur'an merahnya untuk berjalan ke masjid terdekat dan berdoa.
Setiap hari, dia berpapasan dengan anak laki-laki yang bekerja di toko atau bermain di gang-gang daripada bersekolah. Dan setiap hari, itulah hal pertama yang dia doakan.
"Membaca adalah anugerah dari Tuhan dan sebuah perintah," kata Aziz dengan merujuk langsung pada Al-Qur'an surat Al-'Alaq, ayat 1-5.*