RADARMUKOMUKO.COM - Di Indonesia, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi waktu untuk beribadah dan introspeksi diri, tetapi juga saatnya bagi masyarakat untuk merayakan kebersamaan melalui berbagai tradisi yang unik dan penuh warna.
Salah satu yang paling menonjol adalah tradisi “Sahur On The Road” (SOTR), yang telah menjadi fenomena sosial yang menarik perhatian baik masyarakat lokal maupun internasional.
SOTR adalah kegiatan komunal di mana kelompok-kelompok pemuda berkeliling kota pada dini hari, membangunkan warga untuk makan sahur dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
Mereka menggunakan kendaraan hias, seperti mobil dan motor yang dihiasi dengan lampu-lampu warna-warni, dan bergerak dalam konvoi sambil memutar musik yang menggema di jalanan yang masih sepi.
BACA JUGA:Mutasi Pejabat, Bupati Mukomuko Pimpin Pelantikan 10 JPT Pratama
BACA JUGA:BABYMONSTER Bakal Gelar Fan Meeting Perdana, Salah Satunya Ke Jakarta!
Kegiatan ini tidak hanya sekedar membangunkan orang untuk sahur, tetapi juga menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan Ramadhan.
Para peserta SOTR sering kali membawa serta paket makanan yang akan dibagikan kepada mereka yang kurang mampu.
Ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Lebih dari itu, SOTR juga menjadi ajang ekspresi budaya. Di beberapa daerah, peserta SOTR mengenakan pakaian adat dan membawa alat musik tradisional, menambah nuansa etnik yang kaya.
Ini tidak hanya memperkaya pengalaman sahur, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada generasi muda dan wisatawan asing yang kebetulan mengalami tradisi ini.
BACA JUGA:Cara Menjaga Kulit Agar Tetap Cerah dan Sehat Meski Berpuasa
Tradisi SOTR telah berkembang menjadi simbol dari keramahan dan keberagaman budaya Indonesia. Ini adalah contoh bagaimana nilai-nilai tradisional dapat beradaptasi dengan zaman modern dan tetap relevan dalam masyarakat yang terus berubah.
Dengan demikian, SOTR bukan hanya tentang makan sahur, tetapi juga tentang merayakan kehidupan, kebersamaan, dan kegembiraan yang menjadi inti dari bulan suci Ramadhan.*