RADARMUKOMUKO.COM - Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan introspeksi dan peningkatan spiritual.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, terkadang kita tergelincir taksadar atau lupa, bahwa kita sedang berpuasa.
Momen ketika kita secara tidak sengaja makan atau minum hingga sudah ke dalam mulut, lalu tiba-tiba tersentak tersadar, secara reflek. Dalam kondisi tersebut, apakah kita terus menelan makanan atau minuman tersebut ataupun memuntahkanya?
Begini dalam kajian Islam, puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan latihan disiplin diri dan kesadaran spiritual.
Ketika seseorang yang berpuasa lupa makan atau minum, puasanya tetap sah.
BACA JUGA:ASN Tersangka Dugaan Korupsi Anggaran RSUD Rp4,8 Miliar Dititipkan di Rutan Polres Mukomuko
BACA JUGA:Beberapa Ruas Jalan di Kota Mukomuko Masuk Dalam Target Pembangunan 2024
Karena ini merupakan rahmat dan kemurahan dari Allah SWT, sebagai pengingat bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan dan lupa adalah bagian dari fitrah manusia.
Namun, saat kesadaran itu muncul, tanggung jawab pun harus patuh dan mentaati. Jika makanan atau minuman sudah berada di mulut, maka hendaklah segera memuntahkanya atau meludahkanya.
Menelan makanan atau minuman setelah kita sadar akan membatalkan puasa karena dianggap telah terjadi kesengajaan.
Pentingnya kesadaran ini mengajarkan kita untuk selalu ingat dan waspada terhadap niat dan tindakan kita.
Ramadhan mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada aspek fisik berpuasa, tetapi juga pada aspek spiritual dan mentalnya.
BACA JUGA:Review Film 24 JAM BERSAMA GASPAR, Mengulik Hilangnya Sang Sahabat di Akhir Masa Hidupnya
BACA JUGA:4 Jenis Barang Ini Tidak Boleh Diletakkan di Kamar Tidur, Salah satunya Bisa Mengundang Orang Ketiga
Mari kita gunakan momen ketika kita lupa saat berpuasa sebagai kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan kepekaan spiritual kita.