RADARMUKOMUKO.COM - Salat tarawih adalah salah satu ibadah yang identik dengan bulan Ramadhan. Setiap malam, umat Islam berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan salat ini secara berjamaah. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah dan hikmah di balik salat tarawih ini?
Salat tarawih berasal dari kata tarwiihah (ترويحة), yang artinya sekali istirahat. Hal ini karena pada awal mula pelaksanaannya, para sahabat Nabi istirahat setiap kali menyelesaikan dua rakaat.
Salat ini pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi pada Ramadhan tahun kedua hijriah. Pada awalnya, Nabi Muhammad SAW melakukan salat ini secara pribadi, kemudian diikuti oleh beberapa sahabat yang tinggal di sekitar masjid.
BACA JUGA:Ikut Pilkada Dewan Harus Mundur, Caleg Terpilih Tidak Wajib
Nabi Muhammad SAW mengerjakan salat ini di masjid sebanyak tiga kali, yaitu pada tanggal 23, 25, dan 27 Ramadhan. Namun, beliau tidak melanjutkan salat ini di masjid karena khawatir akan diwajibkan oleh Allah SWT.
Beliau menyampaikan alasan ini kepada para sahabat setelah salat fajar, “Sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi keberatan karenanya” (HR Bukhari dan Muslim).
Setelah itu, para sahabat mengerjakan salat ini sendiri-sendiri atau berkelompok di rumah atau di masjid. Salat ini terus dilaksanakan hingga masa khalifah Abu Bakar, namun belum teratur dan seragam.
Barulah pada masa khalifah Umar bin Khattab, salat ini disatukan dan diatur jumlah rakaatnya menjadi 20 rakaat. Umar bin Khattab juga menunjuk imam-imam yang berkompeten untuk memimpin salat ini di masjid-masjid.
Salat tarawih memiliki banyak hikmah dan keutamaan bagi umat Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Salat tarawih merupakan bentuk ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT, yang memberikan pahala yang besar bagi yang melakukannya. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
- Salat tarawih merupakan sarana untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah dan dzikir, yang merupakan sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan salat karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu” (HR Muslim).
- Salat tarawih merupakan kesempatan untuk mengkhatamkan Al-Quran, yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Dengan salat tarawih, kita dapat mendengarkan dan merenungkan ayat-ayat Allah SWT yang diturunkan pada bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat pada malam hari, maka tidaklah ditulis sebagai orang yang lalai” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
BACA JUGA:Tips dan Trik Mengkhatamkan Al-Qur’an Selama Bulan Suci Ramadhan
- Salat tarawih merupakan wujud kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah, yang dapat mempererat tali persaudaraan antara sesama Muslim. Dengan salat tarawih, kita dapat merasakan keindahan berjamaah, bershalawat, dan berdoa bersama.