Munculnya Harimau Sumatera di Perkebunan Sawit, Bisa Saja Karena Melatih Anaknya, Warga Diminta Berhati-Hati

Sabtu 09-03-2024,07:45 WIB
Reporter : Amris
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM – Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae kembali bikin resah warga. Dimana binatang buas yang dilindungi diduga tiba-tiba muncul dalam kawasan perkebunan.

Harimau Sumatera atau Pantheria tigris sumaterae sekarang sering muncul diperkebunan kelapa sawit diduga dahulu itu wilayah atau habitatnya.

Artinya kembali munculnya harimau sumatera di lokasi perkebunan sawit karena kerusakan pada habitatnya, sehingga keluar mencari mangsa didekat perumahan warga,

BACA JUGA:Kabar Duka dari Sumbar, Korban Galodo di Pesisir Selatan Sebagian Ditemukan Meninggal Dunia

Kali ini Harimau Sumatera muncul di perkebunan PT. Alno Air Ikan yang berada di wilayah Kecamatan Ipuh dan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.

Penampakan Harimau yang terekam kamera ponsel kariawan perusahaan ini tidak jauh dari perumahan kariawan PT Alno air ikan devisi 2.

Poto menampakkan harimau ini sempat diposting di media sosial oleh akun atas nama Masky Kyend yang langsung mendapat tanggapan ratusan warga net.

"Hati hati.buat kawan" semua. kucing kuning sudah mulai berkeliaran di lahan dvs 2 blok K/H tidak jauh dr perumahan kariawan PT alno air ikan," tulisnya.

Banyak pengguna fb dalam komentarnya meminta masyarakat dan warga berhati-hati, karena harimau ini bisa membahayakan.

Kemunculan harimau sumatera di perkebunan sawit bisa saja dengan alasan ini, sebagaimana Menurut P. Jhonsen, zoologis dari Universitas Andalas Dilansir dari mongabay.co.id/2023/11/0 , harimau merupakan predator puncak yang mencari mangsa dengan berburu.

BACA JUGA:Hadiri BRI Microfinance Outlook 2024, Menkop UKM Teten Masduki Puji Inovasi Pembiayaan UMKM Yang Dilakukan BRI

Begitu juga dengan sang induk, kalau sudah punya anak akan melatih mereka berburu mencari mangsa. Namun, katanya, bisa jadi masalah kalau mangsa buruan tidak ada atau sulit di dalam kawasan hutan tempat habitat mereka.

Harimau praktis akan berburu keluar kawasan termasuk membawa anak-anak mereka dilatih berburu.

Kondisi ini, katanya, bisa memicu interaksi negative dengan manusia karena predator puncak ini sering menampakkan diri di wilayah teritorial mereka yang sudah beralih jadi lahan pertanian, perkebunan maupun pemukiman.

“Inilah yang jadi salah satu pokok permasalahan mengapa satwa-satwa kunci Taman Nasional dan hutan lindung seperti harimau Sumatera dan beruang bermunculan ke pinggir desa dan perladangan warga,” katanya.

Kategori :