Apabila hal ini terjadi, maka bisa jadi dia sedang membutuhkan dukungan emosional kepada diri kita.
4. Narisistik
Sebenadnya pelaku ghosting bisa dikatakan sebagai sosok yang narsisitik dan egois.
Perlikau narisistik ini melibatkan khayalan yang menganggap dirinya lebuh unggul dan perasaan diri yang melambung.
Sayang, apabila hal tersebut ada pada jiwa pelaku ghosting, maka dia mungkin saja dapat muncul kembali untuk mengirimkan bahwa dia bisa memiliki kamu kapan saja.
Dia hanya ingin dengan mudah menanfaatkan perasaanmu terhadap dirinya.*