RADARMUKOMUKO.COM - Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidup disebut pekerjaan.
Banyaknya jenis lapangan pekerjaan yang tersedia dapat dipilih oleh seseorang, sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan yang dimilikinya.
Namun, ada anggapan yang sering muncul di masyarakat, mendapatkan pekerjaan dengan ilmu lebih ringan dari pada menggunakan tenaga.
Anggapan ini didasarkan pada asumsi bahwa pekerjaan yang menggunakan ilmu lebih mudah dan lebih nyaman daripada pekerjaan yang menggunakan tenaga.
BACA JUGA:Samba Lokan Khas Mukomuko Terdaftar Sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Indonesia
BACA JUGA:Kembali Diselenggarakan, BRI Microfinance Outlook 2024 Angkat Strategi Memperkuat Inklusi Keuangan
Pekerjaan yang menggunakan ilmu dianggap tidak membutuhkan usaha fisik yang berat, tidak terpapar risiko yang tinggi, dan tidak mengalami tekanan yang besar, tapi penghasilannya lebih besar.
Sebaliknya, pekerjaan yang menggunakan tenaga dianggap membutuhkan kerja keras yang melelahkan, terpapar bahaya yang sering, dan mengalami stres yang berlebihan, namun hasil masih sedikit.
Apakah anggapan ini benar adanya? Apakah pekerjaan lebih ringan dari pada menggunakan tenaga?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat lebih dalam tentang apa saja yang terlibat dalam pekerjaan yang menggunakan ilmu dan pekerjaan yang menggunakan tenaga.
Kita juga perlu membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis pekerjaan.
Pekerjaan yang menggunakan ilmu adalah pekerjaan yang mengandalkan pengetahuan, pemikiran, dan kreativitas untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
Contoh pekerjaan yang menggunakan ilmu adalah dokter, guru, insinyur, akuntan, pengacara, dan sebagainya.
BACA JUGA:Resep Asam Padeh Ikan Tongkol yang Nikmatnya Juara, Gurih, Asam Pedas Bikin Boros Nasi
BACA JUGA:Sinopsis Drama Korea ONE SUNNY DAY, Drama Korea Pendek yang Cocok Ditonton di Sela Waktu Padat