RADARMUKOMUKO.COM - Cibaduyut dan Pou Chen adalah dua nama yang pernah menjadi produsen sepatu lokal terbesar di dunia.
Cibaduyut berasal dari Bandung, Indonesia, sedangkan Pou Chen berasal dari Taiwan.
Keduanya memiliki kisah masa kejayaan yang menginspirasi, namun juga mengalami kemunduran yang menyedihkan akibat krisis yang berbeda.
Cibaduyut: Surga Sepatu Lokal yang Tergeser oleh Impor
Cibaduyut sudah lama dikenal sebagai sentra industri sepatu lokal terbesar sekaligus tertua di Kota Bandung.
Di sana banyak aktivitas perdagangan pembuatan sepatu yang dikelola oleh penduduk di sana.
BACA JUGA:Menengok Klaster Usaha Binaan BRI, Manfaatkan Hama Eceng Gondok Jadi Anyaman Bernilai Tinggi
BACA JUGA:Hampir Final! Ini Anggota DPRD Mukomuko Periode 2024-2029 Terpilih
Cibaduyut mulai menjadi pengrajin sepatu sejak tahun 1920, ketika hampir seluruh warga bekerja pada sebuah pabrik pembuatan sepatu.
Dari situlah, mereka mulai memproduksi sepatu sendiri dan memulai usaha mandiri.
Dengan teknologi yang sederhana, para warga Cibaduyut telah mampu memproduksi sepatu dengan kualitas yang mumpuni.
Hal ini memungkinkan lapangan pekerjaan baru yang cukup ramai sehingga membantu meningkatkan perekonomian setempat.
Pada awal 1940-an, total pengrajin sepatu yang ada di Cibaduyut sebanyak 89 orang.
Angka ini menunjukkan bahwa perkembangan kerajinan sepatu ini terjadi begitu pesat.
Dalam kurun waktu 10 tahun saja, para pengrajin sepatu lokal di Cibaduyut ini telah berkembang sebanyak 150 unit.