Namun, jika tidak, susu formula ini bisa menjadi sumber masalah baru yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Susu nabati sendiri memiliki berbagai jenis, seperti susu kedelai, susu almond, susu gandum, susu beras, dan susu kelapa.
Masing-masing jenis susu nabati memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Berikut adalah beberapa perbandingan antara susu nabati dan susu sapi, berdasarkan sumber-sumber yang saya temukan di web:
- Susu kedelai adalah susu nabati yang paling umum digunakan dan paling mendekati susu sapi dari segi kandungan nutrisi.
Susu kedelai kaya akan protein, estrogen, dan asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung. Namun, susu kedelai juga memiliki kalori yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, susu kedelai bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, terutama anak-anak.
BACA JUGA:Perjuangan Petugas TPS Jaga Surat Suara Saat Hujan, Biarlah Mereka Yang Basah
- Susu almond adalah susu nabati yang populer kedua dan sangat rendah kalori dan karbohidrat.
Susu almond juga kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin E, tembaga, seng, besi, magnesium, kalsium, dan kalium. Susu almond juga memiliki kandungan asam lemak tak jenuh tunggal yang bisa membantu menurunkan berat badan.
Namun, susu almond bisa mengandung gula dan karagenan yang ditambahkan oleh produsen. Gula bisa meningkatkan kadar gula darah, sedangkan karagenan bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan usus.
- Susu gandum adalah susu nabati yang terbuat dari biji gandum yang direndam, diblender, dan disaring. Susu gandum memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Susu gandum juga mengandung serat, vitamin B, dan antioksidan yang baik untuk pencernaan dan kesehatan kulit.
Namun, susu gandum tidak cocok untuk orang yang alergi gluten atau memiliki penyakit celiac. Susu gandum juga memiliki kandungan protein yang rendah dibandingkan susu sapi.
- Susu beras adalah susu nabati yang terbuat dari beras yang dimasak, diblender, dan disaring. Susu beras memiliki rasa yang ringan dan tidak berbau.
Susu beras juga bebas dari kolesterol, laktosa, gluten, dan alergen lainnya. Namun, susu beras memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi, sehingga bisa meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.
Susu beras juga memiliki kandungan protein dan kalsium yang rendah dibandingkan susu sapi.