MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Sehari setelah penemuan mayat nelayan mengambang di laut, warga dihebohkan dengan penemuan seekor ikan lumba-lumba dalam kondisi mati terdampar di bibir pantai Air Hitam, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Kamis, 8 Februari 2024, sore.
Sebagian warga menduga lumba-lumba yang ditemukan mati terdampar tersebut, dipercaya sebagai lumba-lumba penolong. Lumba-lumba berukuran besar itu diduga terdampar setelah gagal membantu menyelamatkan nelayan yang tertimpa musibah di perairan laut tempo hari.
BACA JUGA:Ini Rahasia Bikin Kue Donat Biar Empuk
‘’Ya benar, ada seekor lumba-lumba dalam kondisi mati terdampar di Pantai Air Hitam. Lumba-lumba ini sempat menjadi tontonan pengunjung pantai,’’ kata Kades Air Hitam, Wijiyanto ketika dihubungi pada Jum’at, 9 Februari 2024.
Wijiyanto menyampaikan, penemuan lumba-lumba dalam kondisi mati terdampar oleh pengunjung pantai sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis sore.
‘’Penemuan lumba-lumba ini pada sore Kamis, sekitar pukul setengah lima,’’ kata Wiji Yanto.
Penemuan lumba-lumba dengan ukuran lebih dari 2 meter ini, sehari setalah ditemukannya mayat nelayan mengambang di wilayah perairan laut.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Larang Petani Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Dari informasi terhimpun, mayat nelayan asal Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu ditemukan mengambang di perairan Mentawai, Sumatera Barat, oleh petugas gabungan Basarnas Sumatera Barat dan TNI-Polri pada Rabu, 7 Februari 2024, sekitar pukul 10 WIB.
Berdasarkan informasi, korban bernama Kurniawan Saputra, telah hilang selama 7 hari.
“Korban ditemukan di koordinat 3°28.024’S.100°38.565’E di perairan Sanding Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat,” kata PgS. Danposal Mukomuko Letda Arianto.
Adapun kronologis korban tersebut diketahui pergi memancing gurita dari perairan Bengkulu ke Mentawai.
Akan tetapi, korban terlilit tali pancing saat melaut di Perairan Pulau Sangiang, Selatan dari pulau Pagai kepulauan Mentawai Sumatera Barat, sehingga korban jatuh dan tenggelam.
“Untuk jenazah korban telah ditemukan saat ini, sekarang masih dalam tahap proses evakuasi dari Sikakap menggunakan speed boat Menuju ke wilayah perairan Mukomuko,” jelasnya.