RADARMUKOMUKO.COM – Belakangan ini, viral di media sosial terkait dengan video-video yang memperlihatkan makanan kaki lima di India.
Berbeda dengan makanan-makanan kaki lima pada umumnya di negara lain, di India makanan tersebut dihidangkan dengan kondisi yang kotor dan tidak higienis serta memperlihatkan kebersihan yang buruk.
Dalam video tersebut juga memperlihatkan banyak sekali penjual makanan yang tidak mematuhi standar keamanan pangan dasar seperti mengenakan celemek, mencuci tangan sebelum memasak, memiliki akses terhadap air keran, serta memiliki lemari es untuk menyimpan makanan.
BACA JUGA:Catatkan Kinerja Cemerlang Di 2023, BRI Raih >200 Penghargaan, 53 Diantaranya Bertaraf Internasional
Praktik penanganan dan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang kaki lima India seringkali tidak higienis sehingga menyebabkan kontaminasi makanan oleh patagen bawaan makanan.
Penggunaan bahan mentah yang tercemar, metode penyiapan yang tidak higienis serta wadah yang terinfeksi juga berkontribusi terhadap kontaminasi mikroba pada jajanan kaki lima di negara tersebut dengan penduduk terpadat di dunia.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa makanan kaki lima di India menjadi salah satu makanan yang kurang higienis dan terkesan kotor.
Mulai dari kondisi lingkungan sekitar yang kotor, persiapan makanan yang kurang higienis penggunaan minyak yang berulang-ulang, serta penggunaan air yang kurang bersih.
BACA JUGA:Olive Oil, Rahasia Rambut Sehat dan Hitam Permanen
Selain itu, kebiasaan buruk dari masyarakat India juga menjadi faktor yang menyebabkan mengapa makanan disana sangat jorok.
Menurut Asosiasi Kesehatan Masyarakat, hanya sekitar 50 3% orang India yang mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, 38% melakukannya sebelum makan, dan hanya 30% yang mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan.
Selain itu juga, fasilitas produksi dan pengolahan makanan serta kurangnya sumber daya untuk menjaga kebersihan merupakan faktor mengapa banyak sekali makanan di India yang kurang higienis.
Di negara ini, diperkirakan terdapat 100 juta penyakit bawaan makanan setiap tahunnya, ia mengakibatkan rata-rata 120.000 kematian akibat makanan.*