Hal ini karena kendaraan bermotor dapat menyebabkan emisi gas buang yang tinggi.
Emisi gas buang adalah gas-gas yang keluar dari mesin kendaraan bermotor saat beroperasi.
Emisi gas buang terdiri dari gas-gas seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat (PM). Emisi gas buang dapat mencemari udara dan menyebabkan polusi udara.
BACA JUGA:Benarkah Kulit Putih Mudah Rusak? Yuk Simak! Begini Penjelasannya
Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan manusia dengan cara-cara sebagai berikut:
- Polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, pneumonia, atau kanker paru-paru.
- Polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, atau kanker.
- Polusi udara dapat mengganggu sistem imun dan menyebabkan infeksi atau alergi.
- Polusi udara dapat mempengaruhi hormon dan menyebabkan gangguan reproduksi atau kehamilan
Dalam emisi gas buang terdapat banyak zat yang bersifat karsinogenik, yakni sifat zat yang bisa memicu terjadinya kanker pada tubuh manusia.
Beberapa zat yang bersifat karsinogenik pada emisi gas buang adalah timbal dan benzena.
Oleh karena itu, kendaraan bermotor jika terlalu sering digunakan dapat menyebabkan usus turun.
Usus turun merupakan salah satu gejala dari polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Usus turun juga merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit-penyakit kronis lainnya.
Untuk mencegah usus turun dan polusi udara akibat kendaraan bermotor, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pengguna kendaraan bermotor, yaitu:
- Menggunakan kendaraan bermotor sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan.