RADARMUKOMUKO.COM - Menjelang pengumuman hasil tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), beredar kabar beberapa peserta tes dihubungi oleh oknum tak bertanggungjawab. Dimana peserta diminta uang untuk kelulusan. Kabar ini langsung disampaikan oleh anggota DPRD Mukomuko.
Ketua Komisi I DPRD Mukomuko, Armansyah,ST mengaku sudah mendapat informasi, adanya peserta yang dihubungi oleh pihak tertentu yang tidak diketahui.
BACA JUGA:Bakal Ramai, Lembaga Desa Laporkan Oknum Berdasi Diduga Perambah HPT di Lubuk Selandak Mukomuko
Pada peserta tes, oknum tersebut mengaku bisa memberi kelulusan, syaratnya harus mentransfer sejumlah uang.
"Kita sudah dengar informasi di lapangan, ada yang menghubungi peserta tes, diimingi bisa lulus, syaratnya harus bayar sejumlah uang sebelum pengumuman," kata Armansyah.
Terkait hal ini, ia mengingatkan jangan ada pihak-pihak yang memanfaatkan peserta. Karena sesuai pernyataan dari pemerintah atau tim seleksi, tes PPPK transfaran, hasilnya murni sesuai nilai peserta saat tes dilakukan.
Kepada masyarakat Armansyah juga mengingatkan, agar tidak terpedaya oleh tindakan oknum tak bertanggungjawab tersebut.
"Bisa jadi peserta ini nilainya tinggi dan sudah dipastikan lulus, dimanfaatkan oleh oknum tertentu guna mendapatkan keuntungan sendiri. Sebab tes ini sepengetahun kami murni. Maka warga harus hati-hati, jangan layani jika ada yang meminta uang. Kapan perlu segera laporkan," tegasnya.
BACA JUGA:9 Warga Positif DBD, Dinas Kesehatan Sarankan Warga Lakukan Ini
Masih disampaikan politisi Gerindra tersebut, pemerintah daerah dalam hal ini, BKPSDM harus menjelaskan secara terbuka pada masyarakat, agar tidak ada yang menjadi korban.
“Harus disampaikan kepada masyarakat, supaya tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu,” tuturnya.
Juga politisi Hanura yang menjabat Ketua Komisi II, Wisnu Hadi,SE mengaku sudah mendengar seletingan soal adanya pihak tertentu menghubungi peserta tes PPPK dan meminta uang agar diluluskan.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Kembali Usulkan Dana Inpres 2024
Ia yakin ini bukan oleh orang dari pemerintahan, tapi oknum yang tidak bertanggungjawab. Maka harus berhati-hati, tes sudah dilakukan. Masing-masing peserta sudah mengetahui nilainya.
“Ada yang ingin memanfaatkan, kita yakin ini dari orang tak bertanggungjawab, ingin cari keuntungan sendiri. Maka perlu hati-hati. Segera konfirmasi ke pihak berkompeten jika diminta uang,” tutupnya.*