Negara ini juga sempat mencatat angka kepemilikan mobil serta telepon tertinggi serta ikut dalam booming industri gula serta pariwisata.
Selain itu juga negara ini sempat menjadi lokasi favorit orang kaya Amerika untuk bermain judi.
BACA JUGA:Tanpa Tes, KPU Minta PPS Utamakan Rekrut Anggota KPPS Berpengalaman
Namun sayang, ketimpangan ekonomi pun terjadi pada negara ini pada tahun 1950-an yang semakin parah sehingga membuat rakyat menderita.
Kondisi tersebut makin diperparah akibat kekuasaan militer yang represif kejahatan yang terorganisir, perdagangan narkoba serta prostitusi.
3. Venezuela
Negara ini dulunya merupakan negara yang tidak termasuk dalam daftar negara miskin maupun daftar negara yang sangat memerlukan bantuan.
Namun sayang, Venezuela saat itu sangat bergantung pada cadangan minyak bumi hingga 90% pendapatan negaranya bergantung pada industri barang tambang tersebut.
BACA JUGA:Bina Petani, Bupati Sapuan Sebut Kementerian PUPR Berperan Besar Dukung Sektor Pertanian di Mukomuko
Akibatnya, negara ini merasakan dampak buruk saat harga minyak bumi jatuh pada tahun 2014 sehingga negara ini mengalami hiperinflasi yang membuat masyarakat tak mampu memenuhi kebutuhannya.
Akibatnya, terjadi keributan di dalam negeri ini yang makin parah sehingga membuat Amerika tidak ingin merestrukturisasi utang Venezuela.
4. Haiti
Haiti merupakan salah satu negara yang dulunya menjadi negara yang kaya di wilayah Amerika Tengah.
Namun, bencana alam konflik politik serta kurangnya stabilitas ekonomi mengakibatkan negara ini mengalami penurunan ekonomi yang cukup signifikan.
PDB perkapita dari negara ini pada tahun 1990 sekitar USD 1355, sedangkan pada tahun 2019, angkanya turun menjadi sekitar USD 819.*